Berita

Pengunjuk rasa di Hong Kong/Net

Dunia

Izinkan Aplikasi Pelacak Polisi Rilis, Apple Dicap Jadi Kaki Tangan Pengunjuk Rasa Hong Kong

KAMIS, 10 OKTOBER 2019 | 09:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Media pemerintah China menuduh raksasa telekomunikasi Amerika Serikat, Apple telah mendukung dan melindungi "perusuh" di tengah gelombang protes anti-pemerintaha yang belum juga usai.

Apple dianggap berperan dengan cara mendaftarkan sebuah aplikasi di App Store yang dapat melacak pergerakan polisi di Hong Kong.

Aplikasi itu adalah HKmap.live, yang memetakan lokasi polisi dan demonstran anti-pemerintah di Hong Kong. Menurut sebuah sumber pengembang anonim dikutip dalam South China Morning Post, aplikasi itu disetujui oleh Apple pada 4 Oktober dan dirilis di App Store sehari kemudian.

Aplikasi ini menampilkan hotspot di peta kota yang terus diperbarui saat pengguna melaporkan insiden, sehingga memungkinkan pengunjuk rasa untuk menghindari polisi.

Hal itu menuai kecaman dari corong media Partai Komunis China, People's Daily

"Mengizinkan aplikasi 'beracun' untuk berkembang adalah pengkhianatan perasaan orang-orang China," begitu bunyi komentar di microblog resmi People's Daily pada Rabu (9/10).

The Guardian memuat, HKmap.live merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh di bawah kategori perjalanan di iOS App Store untuk Hong Kong.

Tanpa secara spesifik menyebutkan nama aplikasi tersebut, komentar People's Daily mengatakan bahwa aplikasi "beracun" tersebut mengizinkan perusuh Hong Kong secara terbuka melakukan kejahatan sambil secara terbuka melarikan diri dari penangkapan.

Dalam komentar yang sama disebutkan juga bahwa persetujuan Apple terhadap aplikasi itu membuatnya menjadi "kaki tangan" dalam gelombang protes di Hong Kong.

"(Karena) secara terang-terangan melindungi dan mendukung para perusuh," sambungnya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Competency Development Program Hadir untuk Tingkatkan Kapabilitas Perwira Pertamina

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:34

BNN akan Gandeng DEA AS soal Teknologi Penanggulangan Narkoba

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:13

Komisi X: Mendikbud Tak Punya Grand Desain Pendidikan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:01

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:31

Gaduh UKT, Komisi X: Cabut Atau Revisi Permendikbud 2/2024!

Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:12

Nuansa Politis Menguat di MK jika PPP Diloloskan Tanpa PSU

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:36

Iran Kutuk Serangan Brutal di Bamiyan Afghanistan yang Tewaskan Turis Asing

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:31

Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:27

Kelompok Bersenjata Afghanistan Tembak Turis di Tempat Wisata, 3 Warga Negara Spanyol Tewas

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:03

Sambut Delegasi World Water Forum, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Siapkan Jalur Khusus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45

Selengkapnya