Berita

Andi Arief/Net

Politik

UGM Batalkan Ceramah Abdul Somad, Alumnus: Mungkin Rektornya "Ngarep" Jabatan

KAMIS, 10 OKTOBER 2019 | 09:28 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Pelarangan Ustaz Abdul Somad untuk berceramah di masjid yang berada di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM) menuai polemik. Banyak pihak yang menyayangkan dan mengkritisi kebijakan rektorat UGM tersebut.

Salah satunya datang dari alumnus UGM sendiri, yakni Andi Arief.

Dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/10), Andi menilai pelarangan ceramah Ustaz Somad cerminan UGM sudah kehilangan jati diri sebagaimana kampus yang seharusnya menjadi tempat bertemunya gagasan.

"UGM itu pertemuan semua gagasan untuk dipelajari, didebat atau diadili," kata Andi yang juga politikus Partai Demokrat ini.

Andi menceritakan, padahal dahulu, UGM selalu hadir dan menjadi rumah besar untuk semua pihak yang memiliki gagasan walau aparat ketika itu selalu berusaha mencuri dengar dan mengawasi semua gerak-gerik kegiatan kampus.

"Bahkan dulu, belajar dan ceramah tentang Marxisme, Islam kiri dan yang sampai pailng kanan dilindungi pihak kampus. Meski aparat terus mengintip," ungkapnya.

Menurut Andi, pelarangan ceramah Ustaz Somad lantaran pihak rektorat UGM sudah terpapar dan tergoda dengan kekuasaan hingga akhirnya dengan semena-mena membatalkan ceramah Ustaz Somad, bukan karena kegiatan tersebut tak sesuai dengan jati diri UGM.

"Gus Dur mengatakan itu intelektual tukang. Rektor saat ini berharap keberuntungan dua pendahulunya yang sudah duluan menjadi sekretaris kabinet dan kepala BMKG," sindirnya.

Seperti diketahui, UGM membatalkan ceramah Ustaz Somad karena menilai acara itu bukan kegiatan yang selaras dengan jati diri yang dipegang teguh UGM.

“Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik dengan jati diri UGM,” kata Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Arian.

Lebih lanjut, bukan hanya kehadiran Ustaz Somad saja yang dibatalkan. Pihak UGM menyatakan seluruh rangkaian acara dibatalkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya