Berita

Mapolda DIY/Net

Presisi

Begini Cara Polda Yogyakarta Tekan Penyebaran Paham Radikalisme

RABU, 09 OKTOBER 2019 | 16:41 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai formula khusus untuk menekan penyebaran paham radikalisme.

Direktur Bina Masyarakat (Dirbinmas) Polda DIY Kombes Rudi Heru Susanto mengatakan, paham radikalisme di Yogya tergolong cukup mengkhawatirkan lantaran karakter masyarakatnya yang welcome bagi siapa saja.

Untuk mengantisipasinya, kata Rudi, Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri menggunakan pendekatan kontemporer yang humanis dengan memegang teguh kemitraan.

“Beliau sangat intens untuk bertemu tokoh masyarakat hingga rajin untuk menyambangi kampus-kampus,” kata Rudi di Mapolda DIY, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/10).

Di kota Gudeg sendiri, tambah Rudi, terdapat 110 universitas, tujuh di antaranya merupakan universitas negeri. Tidak hanya itu, pemahaman tentang kebhinekaan dan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara ini juga dilakukan oleh Polda DIY dari mulai tataran taman kanak-kanak (TK).

"Dari mulai tingkatan itu, pendidikan karakter digalakan," imbuhnya.

Untuk di level Sekolah Menengah Atas (SMA), Polda DIY juga ada program dan telah berjalan yakni mengikuti upacara di sekolah dengan inspektur upacaranya adalah anggota Polda DIY.

“Hingga level kampus, kita ada Satuan Mahasiswa Bhayangkara (Satmabhara), yang menjadi garda terdepan dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas )” urai Rudi.

Bahkan, lanjut Rudi, hasil dari pendekatan yang intensif kepada setiap kampus yang dilakukan oleh Kapolda mampu menekan tindak anarkisme pada saat aksi unjuk rasa mahasiswa saat menolak RUU KUHP dan KPK beberapa waktu yang lalu.

"Selesai demo dia malah salam-salaman kepada petugas," tutupnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya