Nabil Haroen, KH. Said Aqil Siroj dan Hasto Kristiyanto/Net
Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaqafah yang juga Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj menerima kunjungan DPP PDI Perjungan, di Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).
Hadir dalam kunjungan tersebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, anggota DPR RI Fraksi PDIP M. Nabil Haroen dan sejumlah pengurus lainnya yang diterima langsung Kiai Said.
Acara diwali dengan tawasulan dan doa untuk para Masyaikh Nahdlatul Ulama serta untuk sang Proklamator Soekarno. Tawasul, tahlil dan doa dipimpin Gus Nabil sapaan akrab Moh. Nabil Haroen.
Di sela-sela acara Gus Nabil becerita pengalamannya selama bergabung menjadi kader PDIP. Dia bersyukur berkat doa dari para kiai khususnya Kiai Said, dia bisa menjadi kader PDIP dan berbakti pada bangsa dan rakyat.
Nabil melanjutkan, waktu pemilihan ketua DPR dan MPR, dia merasakan sekali bahwa PDIP adalah partai paling tertib. Sebelum melakukan rapat, anggota fraksi dikumpulkan dulu dan dihitung seperti militer.
"Coba kalau dilihat PDI Perjungan adalah fraksi yang jumlahnya paling banyak, bukan hanya anggotanya paling banyak tapi proporsinya paling banyak dalam mengikuti rapat-rapat," ungkap Gus Nabil dalam keterangnnya, Sabtu (9/10).
"Kalau ini melakukannya secara tertib dan mengikuti aturan-aturan yang ada kemudian mengikuti arahan-arahan dari pimpinan partai dan dari para kiai, insyaAllah selamat dunia akhirat," tambahnya.
Masih, kata Gus Nabil, dia betul-betul merasakan dan yakin bahwa PDIP adalah
ummatan wasathan, umat yang moderat. Moderat itu artinya adalah nasionalis religius atau Soerkanois Nahdliyin.
"Tidak boleh lagi ada yang menyebut PDI Perjunagan anti Islam, ada Nabil Haroen Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU di sini," tegasnya.
Mengenai UU Pesantren yang baru disahkan, Gus Nabil memaparkan bahwa UU itu menjamin originalitas dan kekhasan pesantren itu sendiri.
"Sebagi contoh, saya adalah alumni Pesantren Lirboyo dan sampai sekarang Pesantren Lirboyo masih tetap khas seperti aslinya yaitu tetap dengan metodenya salafiyah, tapi alhamdulilla Pesantren Lirboyo juga sudah diakui sudah muadabah. Nah, UU Pesantren ini untuk memperkuat itu, supaya tidak hanya Pesantren Lirboyo yang diakui tapi seluruh pondok pesantren diakui oleh negara," paparnya.
Menjawab pertanyaan santri putri terkait prkembangan politik pada saat ini, Gus Nabil memberikan harapan dan motivasi besar buat santri putri, bahwa perempuan bisa ambil bagian dalam membangun bangsa dan negara.
"Ini sebagai pelajaran berharga bahwa PDI Perjuangan-lah yang kemudian bisa mendobrak sehingga ada Persiden wanita pertama, juga PDI Perjuangan-lah yang bikin pecah telur di Senayan, Ketua DPR perempuan pertama namanya Mbak Puan Maharani. Jadi janagan khawatir, santri-santri putri insyaAllah ke depan boleh jadi Presiden boleh jadi Ketua DPR," tutupnya.