Berita

Menteri BUMN, Rini Soemarno/Net

Politik

Ekonom: Tak Ada Alasan Mempertahankan Rini Soemarno, Kerjanya Mengecewakan

SELASA, 08 OKTOBER 2019 | 20:47 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Tak ada alasan kuat untuk mempertahankan komposisi Kabinet Kerja jilid I yang sudah berjalan pada periode 2014-2019. Berdasarkan hasil kinerja, kabinet era Jokowi-JK sudah sepantasnya mengalami perombakan.

Perubahan yang perlu dilakukan yakni di kementerian sektor ekonomi. Menurut ekonom Indef, Ariyo DP Irhamna, kementerian yang sudah kronis untuk diganti adalah kementerian BUMN yang saat ini dijabat Rini Soemarno.

"Saya rasa perlu diganti karena jika kita lihat kinerja BUMN pada periode pertama ini sangat mengecewakan," kata Ariyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/10).

Di era Rini, banyak laporan keuangan sejumlah kementerian yang bermasalah. Sebut saja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang sudah merugi selama kurun waktu tujuh tahun.

Di tahun 2015, Krakatau Steel mencatatkan kerugian senilai 320 juta dolar AS, membengkak dibandingkan kerugian pada tahun 2014 sebesar 147,1 juta dolar AS.

Kian hari perusahaan manufaktur ini mencatatkan utang tinggi. Tercatat, tahun 2018 krakatau Steel berutang 2,49 miliar dolar AS. Belum lagi Garuda Indonesia hingga PT Pos Indonesia yang tak sehat.

"Kemudian banyak juga direksi yang tertangkap KPK," sambungnya.

Oleh karenanya, selain mengganti Rini Soemarno, ia juga mengusulkan untuk mengubah status kelembagaan BUMN menjadi lembaga independen layaknya OJK dan BI.

"Sehingga stigma BUMN sebagai sapi perah penguasah bisa diatasi. Tantangannya, dengan status lembaga berubah menjadi independen namun tetap bisa menjadi agent of development," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya