Berita

Aksi Mahasiswa di DPR/RMOL

Nusantara

Dituding Gagalkan Pelantikan Jokowi, Mahasiswa: Jangan Sudutkan Kami Yang Turun Ke Jalan

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 15:41 WIB | LAPORAN: ICHSAN YUNIARTO

Aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa dan pelajar di depan gedung DPR/MPR beberapa pekan yang lalu tidak untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Hal ini diungkapkan pengurus BEM Universitas Islam Attahiriah, M Fahmin. Menurutnya, aksi turun ke jalan yang dilakukan teman-temannya tersebut ditujukan ke anggota DPR terkait RUU yang dianggap bermasalah.

Pernyataan Fahmin ini juga membantah tudingan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Di mana saat itu Hadi akan menindak siapapun yang ingin menggagalkan pelantikan presiden terpilih.


"Berkaitan dengan aksi kami para kawan-kawan mahasiswa kemarin, kami tujukan ke DPR yaitu untuk menyampaikan pendapat terkait revisi undang-undang yang kontroversial, bukan ingin menjatuhkan presiden dan wapres terpilih hasil pemilu," kata Fahmin di Jakarta, Jumat (4/10).

Fahmin menegaskan, saat menggelar aksi di gedung DPR/MPR, rekan-rekannya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Kami mengikuti prosedur secara konstitusional dan tidak ada maksud menjatuhkan presiden terpilih," imbuhnya.

Fahmin menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja panglima.

"Untuk itu sebaiknya presiden perlu mempertimbangkan dan mengevaluasi kinerja Panglima yang cenderung menyudutkan kami para mahasiswa yang turun kejalan," sesanya.

Senada dengan Fahmin, ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta Rian Hidayat menganggap pernyataan Hadi terlalu tendensius.

"Panglima terlalu tendensius dengan kami para mahasiswa. Apalagi beliau menyatakan masyarakat Indonesia belum cukup dewasa," kata Rian.

Baginya, justru dengan aksi unjuk rasa di ruang terbuka itu menunjukkan bahwa Mahasiswa tengah menunjukkan kedewasaanya.

"Bahwa kami turun ke jalan menyampaikan aspirasi adalah bentuk kedewasaan kami untuk menyampaikan pendapat, itu diatur oleh Undang-Undang," imbuhnya.

Oleh karena itu, Rian pun memperingatkan agar Panglima TNI fokus saja dengan persoalan negeri seperti kasus Papua dan lainnya.

"Sebaiknya bapak panglima fokus mengurusi persoalan Papua yang sampai hari ini belum jelas jeluntrungannya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya