Berita

Jokowi bersama tokoh Papua/Net

Politik

Sejak Era Habibie, Keinginan Rakyat Papua Jelas Ingin Kesejahteraan

SABTU, 28 SEPTEMBER 2019 | 17:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gejolak yang terjadi di tanah Papua tidak akan terjadi jika keinginan mereka bisa dipenuhi oleh pimpinan negeri ini.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra Martin Hutabarat menguraikan bahwa keinginan warga Papua sejak era reformasi hanya sederhana, yaitu kesejahteraan.

Dia kemudian mengisahkan pertemuan para tokoh Papua dengan Presiden Habibie saat era reformasi. Kala itu, warga Papua tidak mempedulikan tawaran sistem pemerintahan yang akan dianut. Mereka hanya ingin pemerintah menghadirkan kesejahteraan.  

"Dulu pada saat reformasi, Pak Habibie menjadi presiden mengundang tokoh masyarakat Aceh dan Papua. Masyarakat Papua menolak pada saat ditawarkan menjadi syariah kristen. Apa katanya, “kami tidak menginginkan, kami ingin anak-anak kami seperti semua orang, kami ingin kesejahteraan”,” kata Martin dalam sebuah diskusi di Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).

Lebih lanjut, politisi Gerindra itu menyayangkan pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan pemerintah di Papua. Menurutnya, masyarakat Papua tidak terlalu memerlukan pembangunan tersebut.

"Mereka merasa jalan dibangun sebentar lagi kiri kanan dihuni pendatang. Mereka (masyarakat Papua) akan semakin tersingkir, karena mereka tidak memiliki kemampuan," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Gurubesar Unhas, Makassar, Marthen Napapang. Menurutnya, yang diperlukan masyarakat Papua adalah kesejahteraan dan peningkatan kecerdasan masyarakat. Hal itu, kata dia, dirasa perlu untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme.

"Jangan mereka terbelakang, kesejahteraan dan pendidikan. Bagaimana kalau perlu kirim keluar negeri dengan harapan orang Papua lebih pintar dari orang-orang kita, dengan demikian dengan harapan jiwa kebangsaanya bahkan lebih hebat dan lenih besar," demikian Marthen.  

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya