Berita

Aksi di Jateng/RMOLjateng

Nusantara

Surat Bocah 7 Tahun Untuk Presiden: Pak Jokowi, Sekarang Kudus Panas!

SABTU, 28 SEPTEMBER 2019 | 05:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ungkapan memilukan untuk Presiden Joko Widodo datang dari Karen, seorang bocah berusia 7 tahun asal Kudus, Jawa Tengah.

Melalui sepucuk surat, ia membacakan keluh kesahnya soal perubahan iklim akibat gas emisi.

"Pak Jokowi, saya tinggal di Kudus. Sekarang Kudus panas," ucap Karen di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dilansir Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (27/9).

Karen hanya satu dari ratusan peserta aksi lintas komunitas bertajuk Jeda untuk Iklim. Sebuah aksi yang meminta pemerintah untuk serius menurunkan gas emisi.

Koordinator aksi, Ellen Nugroho mengatakan, aksi itu dilakukan karena perubahan iklim saat ini sudah sangat genting.

"Suhu bumi saat ini sudah naik 1,1 derajat celcius dari batas normal. Jangan sampai naik 1,5 derajat celcius karena akan berdampak pada bencana yang berkelanjutan," jelasnya.

Ia menyebut, beberapa bencana imbas emisi gas yang melebihi ambang batas antara lain cuaca tidak menentu, kemarau panjang, curah hujan sedikit, dan sebagainya. Baginya, pihak yang paling terdampak dari perubahan iklim itu adalah para penerus bangsa yang notabene anak-anak.

Karena itu, aksi Jeda menggandeng 280 orang dari lintas komunitas dan sekolah, seperti karangturi, sekolah semesta, YSKI, Edu House, hingga homeschooler.

"Pada aksi kali ini kami meminta pemerintah untuk berambisi  mengurangi emisi dengan menelurkan kebijakan nyata. Karena kita saat ini tidak mungkin menurunkan suhu," tuturnya.

Ia meminta agar pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil, seperti halnya pengurangan mobil, hingga penyediaan teknologi ramah lingkungan.

Acara tersebut diwarnai dengan aksi longmarch dari baiturahman, dan panggung aspirasi anak-anak, mulai baca surat untuk presiden dan gubernur, lagu-lagu, hingg orasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya