Berita

Jokowi dan KH Maruf Amin saat hendak mendaftarkan diri ke KPU/Net

Politik

Pendukung Mulai Kritis, Analis Politik: Rakyat Kian Sadar Jokowi Disetir Oligarki

KAMIS, 26 SEPTEMBER 2019 | 08:21 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tak bisa dipungkiri pasca gelaran Pilpres 2019, para pendukung petahana tak sedikit mulai mengkritisi kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo.

Menurut analis politik dan demokrasi Universitas Islam Indonesia, Geradi Yudhistira, fenomena tersebut terjadi karena saat ini pengelolaan negara terkesan dikuasi sekelompok kecil yang berada di lingkaran presiden.

"Sebenarnya ini (kekecewaan pendukung) ujung-ujungnya (karena) oligarki politik. Bahwa politik ini digerakkan oleh sekelompok kecil yang mana itu berada di sekeliling Jokowi," ucap Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/9).

Contoh praktik oligarki yang dimaksud di antaranya berkaitan dengan revisi UU KPK, RKUHP dan soal penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Itu kelihatan semua. UU KPK itu kepentingan siapa? Kita tau, pasal penghinaan presiden di RKUHP misalnya, itu kemudian beberapa kali revisi. Ini kan luar biasa sekali, tiap tahun kejadian terus enggak ada solusinya," paparnya.

Kekecewaan pendukung makin memuncak tatkala sikap presiden justru seakan tak kuasa melawan kekuatan orang-orang di lingkarannya tersebut.

"Itu masalahnya. Kita tau lah beberapa petinggi-petinggi itu juga kan megang bisnis kehutanan, nah itu kan enggak mungkin ditindak, paling cuma memadamkan api saja, tapi tahun depan berulang lagi," tegasnya.

Dengan demikian, dengan persoalan bangsa yang terjadi saat ini mulai menyadarkan para pendukung Jokowi bahwa selama ini sosok yang dikagumi ternyata dikelilingi oleh para oligarki politik.

"Jadi saya kira masyarakat ini memang sudah akumulatif bahwa mereka (pendukung) sedikit tersadarkan memang negeri ini ya dikendarai oleh para oligarki itu tadi," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya