Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Fuad Bawazier: Jokowi Batalkan Revisi UU KPK, Atau Dituntut Mundur Mahasiswa?

SELASA, 24 SEPTEMBER 2019 | 00:04 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gelombang aksi protes mahasiswa terjadi di berbagai kota di Indonesia karena pemerintah dan DPR telah bersepakat bulat merevisi UU Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).

Demikian dikatakan Politisi senior Fuad Bawazier dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/9).

Mantan Menteri Keuangan era Soeharto itu mengatakan, revisi UU KPK yang telah disepakati oleh pemerintah dan DPR dinilai sebagai upaya pelemahan institusi KPK yang dilakukan oleh konspirasi para koruptor.

"Pemerintah dan DPR telah bersepakat bulat, ketok  palu tok tok tok, merevisi UU KPK. Mahasiswa dan rakyat menilai bahwa KPK sebagai Pemberantas Korupsi dikalahkan oleh konspirasi  Koruptor, dan karena itu harus dibela," demikian Kata Fuad, Senin (23/9).

Lebih dari itu, beberapa RUU lainnya juga dinilai tidak aspiratif dan akan disahkan dalam waktu yang sangat singkat. Akibatnya, mahasiswa menolak dan bangkit menyurakan kritiknya.

"Atas protes mahasiswa dan rakyat ini, Presiden Jkw memutuskan akan menunda pengesahan RUU RUU tadi revisi  UU KPK tetap diteruskan," tandasnya.

Fuad Bawazier meminta Jokowi tidak hanya menunda pembahasana RKUHP, tetapi harus membatalkan revisi UU KPK. Jokowi diminta agar segera mengampil sikap pembatalan revisi UU KPK sebelum gelombang protes semakin meluas dan meminta Jokowi untuk mundur dari jabatannya.  

"Tuntutan yang paling utama adalah pembatalan revisi UU KPK, karena inilah yang dianggap paling urgent. Jika Bapak Presiden Jokowi menolak membatalkan revisi UU KPK, mahasiswa tidak akan mundur. Justru bapak Jokowi yang diminta mundur. Pilih mana ?," pungkas pendiri Partai Hanura ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya