Berita

Fahri Hamzah/Net

Politik

Jokowi Harus Pikirkan Legitimasi Kerja KPK Pasca Agus, Saut, Dan Laode Lepas Mandat

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2019 | 00:53 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penyerahan mandat yang dilakukan tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada presiden sama saja dengan menyatakan diri mereka mundur dari jabatan di komisi anti rasuah.

Begitu penilaian Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi sikap Agus Rahardjo, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif yang sempat menggelar jumpa pers untuk menyerahkan mandat ke Presiden Jokowi.

"Dalam kajian saya, menyerahkan mandat itu sama dengan mengundurkan diri. Jadi tiga pimpinan KPK sudah tidak layak memimpin. Sudah tidak layak mengambil keputusan penting," ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/9).

Fahri mengingatkan kepada ketiga pimpinan tersebut untuk tidak menjadikan lembaga negara sebagai tempat main-main. Ketiganya harus konsisten dengan apa yang diucap.

Bagi Fahri, legitimasi moral ketiganya sudah jatuh akibat tindakan sembrono mengundurkan diri dan menyerahkan mandat kepada presiden. Jika kemudian ada dari ketiga pimpinan itu yang menarik pengunduran diri, maka hal itu sama saja dengan mempermainkan moral lembaga negara.

“(Kalau sekarang) bilang tidak jadi ikut mengundurkan diri atau yang menyerahkan mandat lalu ditolak oleh presiden, merasa masih punya mandat dan masih memiliki legitimasi. Bagi saya ini ada semacam konflik moral yang luar biasa,” terangnya.

“Lama-lama yang rusak adalah lembaganya karena orang melihat bahwa “oh ternyata di KPK juga masih bisa main-main dan jadi tempat main”,” sambung pendiri Garbi itu.

Atas alasan itu, Fahri mendesak Presiden Joko Widodo untuk memikirkan legitimasi kerja KPK pasca pengunduran diri tiga pimpinan. Apalagi kini sudah ada lima pimpinan KPK baru yang telah disahkan DPR dan hanya tinggal menunggu pelantikan dari presiden.

"Mulai dipikirkan secara baik, apa yang seharusnya menjadi mekanisme dalam keadaan ketika pimpinan baru sudah disahkan oleh DPR. Sementara pimpinan lama yang tiga di antara mereka sudah kehilangan legitimasi itu masih berada di tempat dalam keadaan yang sudah mengundurkan diri," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya