Berita

Agus Rahardjo Cs saat serahkan mandat ke Jokowi/RMOL

Politik

Agus Rahardjo Cs Dan WP KPK Harus Segera Angkat Kaki

SENIN, 16 SEPTEMBER 2019 | 22:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan Wadah Pegawai (WP) KPK didesak untuk angkat kaki atau mundur dari internal lembaga antirasuah.

Koordinator Nasional HAM Indonesia, Rajul menjelaskan, desakan itu lantaran adanya pernyataan pimpinan KPK yang menyebut telah menyerahkan mandat atau tanggung jawab pengelolaan KPK ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mendesak Agus Rahardjo, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif mundur dari jabatannya sebagai Komisoner KPK. Agus Rahardjo Cs harus angkat kaki dari Gedung KPK karena tidak kapabel dan tidak berintegritas," kata Rajul dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (16/9).

Menurut Rajul, sikap Agus Rahardjo Cs, bila ditilik berdasarkan kaidah Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, sangat tidak tepat dan cacat hukum. Presiden tentu tidak dalam posisi menerima mandat lembaga antirasuah.

Pada dasarnya, pimpinan KPK adalah pihak yang memiliki otoritas dan tanggungjawab untuk mengelola sebagaimana diatur berdasarkan Undang Undang.

"Pernyataan Agus Rahardjo Cs terlihat 'baper' dan 'mencla-mencle'. Jika memang Agus Rahardjo Cs merasa tidak sanggup menjalankan tanggungjawab dan tugas negara, maka secara jelas dan formal harus memundurkan diri, sebagaimana telah diatur dalam Pasal 32 huruf e UU KPK. Menyerahkan tanggungjawab pengelolaan KPK kepada Presiden yang diumumkan 3 Pimpinan KPK tersebut inskonstitusional dan menyimpang dari UU KPK," papar dia.

Disisi lain, Rajul meminta kepada DPR untuk segera melakukan revisi terhadap UU KPK. Tujuannya, agar tidak ada kesewenangan lembaga antirasuah dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, Rajul menekankan, WP KPK juga harus angkat kaki dari internal KPK lantaran telah melenceng dari UU yang ada.

"Menuntut WP KPK bubar dan keluar dari Gedung KPK karena merendahkan marwah lembaga negara," tutup Rajul.


Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Bey Machmudin Ogah Dipinang Demokrat Maju Pilgub Jabar

Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41

UPDATE

Rupiah Tertekan ke Level Rp15.985 per Dolar AS

Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08

Makan Siang Gratis Didorong Jadi Social Movement

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44

Adik Kim Jong Un Bantah Ada Transaksi Senjata dengan Rusia

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40

Kementerian Baru Harus Akomodir Kebutuhan Anak Muda

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30

Penertiban NIK Jangan Sampai Ganggu Hak Nyoblos Warga

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29

Kapal Pembawa Pasokan Senjata Israel Dilarang Berlabuh di Spanyol

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24

Prabowo Mesti Coret Nadiem Makarim dari Daftar Menteri

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20

Rumah Mewah Bak Istana Tersangka Korupsi Timah Disita

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18

Stafsus BKPM Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03

Tokoh Masyarakat Jagokan Dailami Maju Pilgub Jakarta

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51

Selengkapnya