Presiden Venezuela, Nicolas Maduro/Net
Oposisi Venezuela menyatakan dialog dengan pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro yang dimediasi oleh Norwegia telah selesai, Minggu (15/9). Setelah perundingan ditangguhkan Maduro selama kurang lebih enam minggu.
"Setelah lebih dari 40 hari mereka (pemerintahan Maduro) menolak untuk melanjutkan perundingan, kami mengkonfirmasi bahwa mekanisme Barbados selesai," tulis kantor pemimpin oposisi, Juan Guaido dalam Twitter seperti yang dilaporkan Reuters.
Pada awalnya, perundingan yang dilakukan di Barbados, Kepulauan Karibia, dilakukan setelah Guaido melakukan pemberontakan militer pada April. Meski gagal, Guaido menuduh Maduro telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menghancurkan ekonomi yang membuat jutaan warga Venezuela melarikan diri.
Setelah Presiden AS, Donald Trump kembali memberikan pengetatan sanksi kepada Venezuela, perwakilan Maduro kemudian keluar dari perundingan Barbados pada Agustus lalu. Namun, pihak oposisi menuduh Maduro ingin mengulur waktu perundingan.
"Rezim diktator Nicolas Maduro meninggalkan proses negosiasi dengan alasan palsu," ujar kantor Guaido.
Walaupun perundingan Barbados tidak mendapatkan hasil, namun pihak Guaido menyatakan ucapan terima kasih kepada Norwegia yang telah memfasilitasi proses tersebut. Lebih lanjut, pihak Guaido menyatakan tidak akan menyerah untuk berjuang.
"Kita harus bersiap untuk memulai fase baru dari perjuangan ini yang akan membutuhkan komitmen, kekuatan, tekad, pengorbanan, dan keyakinan yang lebih besar," tegasnya.