Berita

Khalisah Khalid (tiga dari kanan)/RMOL

Politik

Koalisi Masyarakat Sipil Tagih Janji Politik Jokowi Atasi Karhutla

SENIN, 16 SEPTEMBER 2019 | 12:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden Joko Widodo untuk memenuhi janji politiknya untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Koalisi Masyarakat Sipil terdiri dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Greenpeace Indonesia, Gerakan Ibukota, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), KontraS, HuMa, PSHK, RMI, Solidaritas Perempuan, dan YLBHI.

Dewan Eksekutif Nasional WALHI, Khalisah Khalid mengatakan, kejadian karhutla telah dinyatakan dalam kondisi darurat karena banyaknya korban yang mengalami dampak tersebut.

"Ini sebenarnya situasi yang menunjukkan darurat. Dimana korban yang paling banyak merasakan dari kabut asap adalah kelompok rentan, bayi, balita dan anak-anak, kemudian juga perempuan, lansia dan akan mengalami risiko lebih besar," ucap Khalisah kepada wartawan di Kantor WALHI, Jalan Tegal Parang Utara, Jakarta Selatan, Senin (16/9).

Apalagi, karhutla bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah sering terjadi selama puluhan tahun lalu. Namun, pemerintah hingga saat ini tidak bisa mengatasinya.

"Dan yang membuat kami marah, ini bukan peristiwa pertama. Ini adalah peristiwa berulang dari tahun ke tahun bahkan kalau mau periksa lebih panjang itu dari setidaknya tahun 97. Dimana peristiwa kebakaran lahan terjadi di Indonesia sampai hari ini, kejadian bencana tersebut tidak bisa dicegah," tegasnya.

Padahal, lanjut Khalisah, Presiden Jokowi telah menyampaikan janji politiknya untuk mengatasi persoalan Karhutla. Namun, janji tersebut hanyalah janji semata yang tidak ditepati.

"Padahal pemerintahan Jokowi sudah menyampaikan komitmen politiknya untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan yang memang terjadi puluhan tahun di Indonesia. Ada peristiwa yang menurut kita sudah berada di satu titik darurat. Kalau kita lihat di medsos, hastag Indonesia darurat asap sudah menjadi tranding topic dan itu menjadi pembahasan kita semua," pungkasnya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya