Berita

Joko Widodo di lokasi bekas Karhutla/Net

Politik

Boy Sembiring: Jokowi Penghambat Utama Penghentian Bencana Karhutla

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2019 | 21:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Riau dan Kalimantan menjadi mimpi buruk warga. Setiap hari masyarakat sekitar harus menghirup udara kualitas buruk akibat kebakaran hutan tersebut.

Walhi menyoroti diterbitkannnya Inpres Instruksi Presiden 11/2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Manajer Kajian Strategis Walhi Boy Sembiring menyampaikan, seharusnya Menteri LHK dan lembaga yang diperintahkan dalam Inpres terlibat langsung menyelesaikan persoalan karhutla di Riau dan beberapa provinsi lainnya.


“Persoalan karhutla yang berulang tidak bisa diatasi dengan cara-cara konvensional,  membasahkan gambut, melakukan pemadaman dan penegakan hukum yang setengah hati,” ungkap Boy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/9).

Menurutnya, Presiden seharusnya sadar bahwa persoalan pokok Karhutla di Provinsi Riau tidak terlepas dari kerusakatan ekosistem gambut. Sebabnya, perizinan sektor kehutanan dan perkebunandan dapat menghilangkan fungsi utama ekosistem ini, sehingga menjadi kering, mudah terbakar dan sangat sulit dipadamkan.

“Presiden lah yang menjadi penghambat utama upaya serius menghentikan kebakaran hutan dan lahan. Dalam setahun ini Presiden tidak henti-hentinya memerintahkan Menteri dan jajaran di bawahnya untuk tidak mengganggu investasi,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Boy, mengakibatkan para menteri, polisi dan jajaran lainnya sangat berhati-hati untuk bertindak tegas melakukan penegakan hukum terhadap korporasi nakal di Riau.

“Ambiguitas pernyataan Jokowi dan Inpres mengakibatkan korporasi-korporasi merasa di atas angin dan mengulang praktik buruk atau tidak melakukan restorasi di areal konsesinya,” tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya