Berita

Es di pegunungan Himalaya diketahui sudah mencair lebih cepat dari perkiraan/Net

Dunia

Pemanasan Global Datang Lebih Cepat, Es Himalaya Mulai Mencair

SABTU, 14 SEPTEMBER 2019 | 15:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemanasan global tampaknya datang lebih cepat dari perkiraan. Faktanya, saat ini lapisan es di pegunungan Himalaya mulai mencair. Lebih cepat dibanding pencairan es di Kutub Utara maupun Selatan.

Prensa Latina yang mengutip dari Nepali Times melaporkan, lapisan es Himalaya mencair lebih cepat dikarenakan pegunungan ini lebih dekat ke daerah tropis.

Pegunungan yang dianggap sebagai "kutub ketiga" bumi ini memang memiliki masa es paling luas setelah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada awal tahun, Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu yang berpusat di Kathmandu memprediksi bahwa Himalaya akan kehilangan lebih dari sepertiga es abadinya pada akhir abad ini.

Soal pencairan es di Himalaya ini, Ekonom dan mantan Menteri Sumber Daya Air Nepal, Dipak Syawali telah memperingatkan bahwa hal ini tidak hanya sekadar pencairan gletser semata. Melainkan juga ketidakpastian perubahan iklim yang akan mempengaruhi curah hujan.

Sebelumnya, para ilmuan juga telah memperingatkan bahwa kutub bumi sudah menuju tingkat pencairan yang tidak wajar. Jika tren emisi saat ini berlanjut ditambah dengan penebangan hutan, suhu bumi akan meningkat 6,5 derajat pada 2100. Angka tersebut sudah cukup untuk mencairkan dua pertiga gletser Himalaya.

Pada Juli lalu, para ilmuan dari 60 negara berkumpul di Kathmandu dan mereka mengakui harus merevisi prediksi pemanasan global sebelumnya, karena ternyata berlangsung lebih cepat dari perkiraan.

Mencairnya es di Himalaya juga akan menjadi Laporan Khusus IPCC tentang Lautan dan Cryosfer yang akan disajikan pada 23 September 2009 di KTT Perubahan Iklim saat Sidang Umum PBB di New York, AS.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya