Berita

Presiden Joko Widodo bersama dengan warga Papua/Net

Politik

Pengamat: Pemerintah Harus Ubah Paradigma Penyelesaian Papua

SENIN, 09 SEPTEMBER 2019 | 05:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemerintah harus mengubah paradigma pendekatan dalam menyelesaikan konflik Papua agar tidak kembali menimbulkan gejolak di kemudian hari.

"Saya saran pemerintah agar penyelesaikan gejolak di Papua harus dilakukan secara komprehensif. Pemerintah harus mengubah paradigma pendekatannya," kata pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe kepada redaksi, Minggu (8/9).

Ia menjelaskan, gejolak yang sudah redam saat ini tak menutup kemungkinan akan kembali terjadi di kemudian hari. Hal itu mengingat gejolak sebelumnya diwarnai dengan kompleksitas persoalan.

Perubahan paradigma pendekatan yang dimaksud Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini adalah dengan mengurangi embarkasi pasukan keamanan ke Papua. Sebaliknya, pendekatan kemanusiaan harus ditingkatkan sembari mencari tahu akar permasalahan yang sesungguhnya memicu kerusuhan.

Menurut Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta ini, pengiriman pasukan ke Papua dalam jumlah banyak tak akan menyelesaikan akar masalah di Papua. Sebab pendekatan demikian hanya untuk mengamankan sesaat dan tidak bersifat penyelesaian permanen.

Ramses juga mengkritisi upaya segelintir warga Papua yang menyuarakan gerekan referendum untuk memisahkan diri dari Indonesia. Upaya tersebut merupakan pendekatan yang justru menghancurkan masa depan Pupua.

"Cara itu merupakan pendekatan untuk hancurkan masa depan Pupua sebab pemerintah sudah serius membangun Papua melalui berbagai program. Apalagi fakta sejarah PBB telah mengakui Papua sebagai bagian dari Indonesia," jelasnya.

Untuk itu, ia berharap masyarakat Papua tetap mempertahankan fakta sejarah tersebut sebagai pegangan sehingga tidak mudah terprovokasi keinginan segelintir pihak yang justru merusak masa depan Papua.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya