Berita

Kerusuhan di SUGBK bakal berujung sanksi bagi Indonesia/Net

Sepak Bola

Jangan Ngaku NKRI Kalau Nonton Laga Timnas Masih Saja Rusuh

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2019 | 17:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Indonesia mendapat pukulan ganda saat menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9) malam. Tak hanya kalah, suporter Indonesia juga bikin rusuh dan menyerang suporter Malaysia di dalam stadion. Sanksi FIFA terhadap Indonesia pun sudah menanti.

Timnas Indonesia dipaksa menelan pil pahit di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G. Tim Garuda kalah 2-3 dari Malaysia di menit akhir tambahan waktu babak kedua.

Namun, bukan karena kalah lantas oknum suporter Indonesia bikin rusuh SUGBK. Sebab, saat laga memasuki babak kedua, sejumlah oknum suporter Indonesia sudah ada yang merangsek ke tribun suporter Malaysia.

Bahkan ada yang nekat turun ke trek lari untuk menyerang tribun tempat suporter Malaysia berada. Insiden ini sempat membuat laga dihentikan sementara waktu oleh wasit.

Tak hanya itu, sebelum pertandingan, sejumlah oknum suporter Indonesia juga sudah melakukan intimidasi terhadap suporter Malaysia di luar stadion. Alhasil, suporter tamu pun harus mendapat kawalan pihak keamanan.

Di akhir laga, kerusuhan belum mereda. Bahkan ada banyak orang yang menutup pintu VIP SUGBK yang merupakan jalur keluar suporter tamu. Membuat suporter Malaysia baru bisa dievakuasi pada Kamis tengah malam.

Akibat kerusuhan tesebut, Indonesia pun terancam sanksi dari FIFA. Selain karena ada laporan dari pengawas pertandingan, pihak Federasi Sepak Bola Malaysia juga berniat melaporkan insiden di SUGBK kepada FIFA.

Terkait ancaman tersebut, PSSI pun hanya bisa pasrah ketika FIFA akhirnya menghukum Indonesia. Karena semuanya sudah ada aturan yang harus ditegakkan.

"Dalam penyelenggaraan pertandingan kali ini, sudah ada aturan internasional yang dibuat oleh FIFA. PSSI akan tunduk dan menerima segala keputusan tersebut," sebut Sekjen PSSI, Ratu Tisha, dalam konferensi pers di Senayan, Jumat (6/9).

Menurut Tisha, hal ini harus jadi pembelajaran bagi semua pihak. Khususnya suporter di Indonesia untuk selalu mengedepankan perdamaian saat bertemu suporter lawan.

"Kita harus mau menerima kekalahan dan menghormati yang menang. Pun bila kita salah dan mendapat sanksi, ya kita harus mengakui jika kejadian tersebut adalah salah," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya