Berita

Nasir Djamil/RMOL

Politik

Jokowi Tidak Berdaya Di Hadapan Rini, Siapa Orang Besar Di Belakangnya?

RABU, 04 SEPTEMBER 2019 | 17:05 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri BUMN Rini Soemarno merombak sejumlah direksi BUMN salah satunya direksi BRI. Presiden Jokowi sebelumnya sudah melarang menteri merombak jajaran strategis di bawahnya hingga pelantikan Presiden dan Wapres terpilih pada 20 Oktober mendatang.

Politikus PKS Nasir Djamil mencium adanya orang besar di belakang Rini sehingga berani membangkan terhadap Presiden. Jokowi juga kelihatan kewalahan dengan kebijakan-kebijakan Rini.

"Pak Moeldoko bilang nggak boleh ada menteri mengeluarkan kebijakan strategis tapi kemudian Rini melakukan sejumlah hal yang sebagian orang itu sangat strategis, oleh karena itu saya jadi bertanya-tanya siapa di belakang Rini?" kata Nasir di acara talkshow 'Mengupas Polemik Wacana Kemunculan GBHN' di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Selasa (4/9).


"Kenapa dia (Rini) begitu kuat begitu hebat, sehingga kemudian Presiden Jokowi pun tidak berani memecat dia. Apa boleh hal-hal seperti ini," ujar politisi PKS ini menambahkan.

Selain itu, kata Nasir, dia sempat heran mengapa Presiden tidak mengikuti rekomendasi Pansus Pelindo DPR untuk melakukan pemecatan terhadap Rini. Pasalnya, selama menjabat sebagai Menteri BUMN, banyak masalah di tubuh BUMN itu sendiri.

"Iya saya bingung juga, Ibu Rini ini sangat kebal ya, sangat sakti saya lihat, rekomendasi Pansus Pelindo di DPR ini sudah merekomendasikan bahwa Rini ini dipecat, tapi sampai sekarang Rini masih bertahan," ungkapnya.

"Bagaimana kemudian seorang Presiden tidak berdaya dengan rekomendasi Pansus Pelindo DPR padahal sebagian besar yang mengisi Pansus Pelindo adalah teman-teman PDI Perjuangan," imbuh Natsir menekankan.

Namun, dia tidak mau menduga-duga siapa orang besar di balik Rini sehingga digoyang dari berbagai sisi tidak juga tumbang di pemerintahan Jokowi.

"Waduh saya nggak tahu, mungkin orang besar yang ada di belakang Rini sehingga kemudian dia santai saja dengan rekomendasi Pansus Pelindo santai saja dengan cucapan Pak Moeldoko bahwa tidak boleh ada kebijakan-kebijakan strategis menjelang berakhirnya kepemerintahan Jokowi 2019-2024," demikian Nasir.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya