Berita

Foto: Repro

Politik

Video Tolak Pelantikan Jokowi Sudah Beredar Luas

SABTU, 31 AGUSTUS 2019 | 19:01 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Ketidakhadiran Presiden Joko Widodo di tengah kemelut yang sedang terjadi di Papua dan Papua Barat memperlihatkan ketidakmampuannya menangani persoalan. Juga memperlihatkan ketidaktulusannya selama ini membangun Papua.

Itu antara lain yang disampaikan seorang orator dalam sebuah potongan video yang beredar sepanjang hari ini di jejaring media massa.

Sang orator yang identitasnya belum diketahui pasti bersama dua rekannya berdiri di atas “mobil komando” di depan pagar Gedung DPR/DPD/MPR, Senayan, Jalan Gatot Subroto.


Di bawah sang orator, berkumpul massa yang menghadiri aksi. Tak jarang massa aksi berteriak memberikan dukungan.

Belum diketahui kapan orasi disampaikan, juga belum diketahui organisasi mana yang menggelar kegiatan ini.

Sang orator mengatakan, jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang sedang terjadi di Papua akibat ketidakmampuan dan ketidaktulusan Jokowi, adalah dengan menolak pelantikan Jokowi yang dinyatakan menang dalam Pilpres 2019.

“Ketika rakyat Papua berada dalam situasi disintegrasi bangsa, Jokowi tidak mampu memperlihatkan kewibawaan dia, kearifan dia sebagai Presiden Republik Indonesia. Oleh karena itu, yang paling harus kita lakukan, jangan terprovokasi kemana-mana. Ini pesan rakyat yang saya terima tadi: tolak pelantikan Jokowi. Bangsa selamat,” ujarnya sambil memegang sebuah spanduk putih bertuliskan “Tolak Pelantikan Jokowi”.

Massa aksi yang mendengar dan menyaksikan orasi itu bergemuruh memberikan dukungan.

“Papua adalah anak sah NKRI. NKRI harga mati. Tetapi Jokowi membuat NKRI mati harga. Artinya, Jokowi membuat NKRI tidak laku di hadapan bangsa Papua,” kata dia lagi. Masih disambut dukungan massa aksi.

Dia menambahkan, Jokowi adalah presiden yang paling sering pergi ke Papua.

“Tetapi hatinya tidak tulus untuk orang Papua,” sambungnya.

Dia juga mengingatkan massa pada perintah Presiden Sukarno dalam Tritura yang isinya antara lain adalah bubarkan negara boneka Papua bentukan Belanda.

Orasi yang disampaikan pria itu tidak utuh. Video yang beredar tersebut hanya berdurasi 1 menit 55 detik.  

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya