Berita

Wiranto/Net

Politik

Pembangunan Di Papua Bukan Proyek Mercusuar, Tapi Demi Keadilan!

SABTU, 31 AGUSTUS 2019 | 00:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Proyek pembangunan yang digenjot di Papua bukan sebatas proyek mercusuar sebagaimana dilakukan si masa demokrasi terpimpin.

Pembangunan proyek mewah untuk unjuk gigi mengenai eksistensi negara di hadapan bangsa asing pernah dilakukan di era Presiden Soekarno. Namun demikian, tujuan dari proyek pembangunan Papua berbeda dengan masa tersebut.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, HAM (Polhukam) Wiranto menegaskan pembangunan di Pulau Papua secara keseluruhan merupakan rencana presiden untuk menyejahterakan masyakarat yang selama ini tidak diperhatikan.


Di Papua dan Papua Barat, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur transportasi, komunikasi, lapangan terbang, pelabuhan laut, hingga penyamaan harga.

“Orang mengatakan itu kan proyek mercusuar, bukan! Tapi proyek yang sudah diperhitungkan untuk mensejahterahkan masyarakat Papua dan Papua Barat. Saya jamin itu sehingga sebenarnya kita bicara keadilan,” tegas Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (30/8).

Wiranto menerangkan setelah berhasil melakukan pembangunan infrastruktur di Papua, fokus pemerintah selanjutnya adalah membenahi masalah pendidikan, lapangan kerja, dan kesehatan.

“Selalu kita bincangkan agar masyarakat Papua dan Papua Barat mendapatkan perlakuan yang adil yang baik dan bisa sejahtera,,” ucapnya.

Saat ini, pemerintah fokus melakukan dialog untuk meredam emosi dan mengakhiri suasana tegang di Papua agar kembali pulih. Pihaknya menjamin stabilitas keamanan di Papua.

“Kita sepakat yang utama adalah bagaimana kita akhiri suasana yang tegang, suasana yang panas agar kembali stabil. Kita akan membangun pemikiran baru, akan mengoreksi suatu yang salah, sehingga pembangunan lebih terintegrasi, dan menjamin kemajuan di daerah itu,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya