Berita

Masinton Pasaribu/Net

Politik

Dugaan Masinton, Pansel KPK Dikritik Gara-Gara Jagoan Tidak Lolos

SELASA, 27 AGUSTUS 2019 | 19:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kritik yang terus menerus dilancarkan dari Koalisi Masyarakat Sipil terhadap Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) menyisakan tanda tanya besar.

Kini muncul dugaan kritik tersebut dilontarkan karena capim jagoan mereka gagal lolos tahap seleksi. Salah satunya disampaikan anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu.

"Menurut saya ada motif interest, karena saya berpandangan calon yang diusung teman koalisi mungkin tidak lolos dalam panitia seleksi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (27/8).

Politisi PDI Perjuangan itu meminta Pansel Capim KPK untuk tidak terpengaruh dengan ancaman dari siapapun, termasuk kritikan dari Koalisi Masyarakat Sipil dalam bekerja.

"Pansel bekerja saja seperti tugasnya, santai saja," katanya.

Selain itu, Masinton juga meminta agar Koalisi Masyarakat Sipil tidak perlu khawatir dengan kinerja dari Pansel. Sebab seleksi akhir dari tahapan proses pemilihan pimpinan KPK berada di tangan Komisi III DPR.

"Tidak perlu mendikotomikan polisi atau nonpolisi, jaksa atau nonjaksa. Lagipula bila empat polisi lolos seleksi, tidak mungkin empat-empatnya jadi pimpinan," pungkasnya.

Kritikan pada kinerja pansel tidak hanya dilontarkan dari Koalisi Masyarakat Sipil, tapi juga dari internal KPK. Salah satunya, dari Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari.

Tsani menyebut dari ke-20 capim yang lolos ada yang memiliki rekam jejak kelam dan pernah melakukan pelanggaran etik.

Dia bahkan mengancam akan mengundurkan diri apabila calon yang memiliki rekam jejak itu lolos jadi pimpinan KPK.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya