Berita

Ahmad Heryawan/Net

Hukum

Besok, Mantan Gubernur Jabar Dikorek KPK Soal Meikarta

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 22:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Aher sapaan akrabnya, dijadwalkan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta untuk tersangka Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa.

Jurubicara KPK, Febri Diansyah mengaku telah menerima informasi dari politisi PKS itu untuk penjadwalan ulang. Penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan pada Selasa (27/8) esok hari.


"Saksi (Aher) tidak hadir. Saksi menghubungi KPK. Pemeriksaan dijadwalkan ulang," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (28/8).

Pemeriksaan terhadap Aher ini bukan merupakan hal baru. Dia pernah diperiksa juga oleh KPK pada Oktober 2018 silam. Kala itu, dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.

Dalam perkara ini, Iwa Karniwa selaku Sekda Jawa Barat diduga menerima suap sebesar Rp 900 juta dari pihak PT Lippo Cikarang melalui Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi Nurlaili. Suap itu terkait pembahasan substansi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi Tahun 2017.

Bersama Iwa Karniwa, KPK juga telah menjerat eks Presiden Direktur (Presdir) PT Lippo Cikarang, Bartholomeus Toto sebagai tersangka. Toto diduga menyetujui setidaknya lima kali pemberian pada Bupati Neneng, baik dalam bentuk dolar AS maupun rupiah dengan total sekitar Rp 10,5 miliar.

Sedangkan, Neneng Hasanah telah divonis 6 tahun penjara serta denda Rp 250 juta, di Pengadilan Tipikor PN Bandung. Dia terbukti bersalah karena menerima suap sebesar Rp 10,630 miliar dan 90 ribu dolar Singapura dalam proyek perizinan Meikarta.

Sejumlah pejabat Pemprov Jabar telah diperiksa oleh KPK dalam kasus ini, mulai dari mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar hingga pejabat fungsional lainnya. Mereka didalami perannya terkait perizinan proyek Meikarta. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya