Berita

No Deal Brexit yang dikampanyekan Boris Johnson mengakibatkan kaburnya 100 perusahaan ke Belanda/Net

Dunia

Inggris Kampanyekan No Deal Brexit, 100 Perusahaan Pilih Kabur Ke Belanda

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 17:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketegasan Pemerintah Inggris terkait kampanye No Deal Brexit bakal mendapat ujian berat. Karena, saat ini hampir 100 perusahaan telah memutuskan untuk pindah dari Inggris ke Belanda. Sementara ratusan perusahan lainnya tengah mempertimbangan hal yang sama, menyusul kekhawatiran bakal kehilangan pasar di Eropa pasca-Brexit.

Tindakan ini menjadi buntut semakin jelasnya konsep No Deal Brexit yang sedang dijalankan Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Seperti diberitakan Reuters, Senin (26/8), hampir 100 perusahaan telah pindah dari Inggris ke Belanda. Setidaknya mendirikan kantor di negara-negara Uni Eropa, terkait langsung dengan rencana Inggris untuk memisahkan diri.


Menurut Badan Investasi Asing Belanda (NFIA), selain perusahaan-perusahaan tersebut, ada 325 perusahaan lain yang sedang mempertimbangkan langkah serupa karena khawatir akan kehilangan akses ke pasar Eropa.

"Ketidakpastian yang terus meningkat di Inggris Raya dan semakin jelasnya kemungkinan tidak ada kesepakatan, menyebabkan keresahan ekonomi bagi perusahaan-perusahaan ini," ujar Komisaris NFIA, Jeroen Nijland.

Perusahaan-perusahaan yang memutuskan untuk meninggalkan Inggris diantaranya di bidang keuangan, teknologi informasi, media, periklanan, hingga kesehatan. Selain Belanda, negara Eropa lain seperti Jerman, Prancis, Belgia, dan Irlandia saat ini sedang berusaha mengambil langkah-langkah strategis terkait Brexit.

Sejak mendapatkan jabatan Perdana Menteri, Johnson telah berjanji akan mengeluarkan Inggris dengan atau tanpa kesepakatan selambat-lambatnya pada akhir Oktober tahun ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya