Berita

Salah satu kilang minyak milik Iran/Net

Dunia

Sanksi AS Bikin Iran Kehilangan Potensi Menjual 2,7 Juta Barel Minyak Di Pasar Global

JUMAT, 23 AGUSTUS 2019 | 18:22 WIB

Amerika Serikat masih terus berupaya menekan Iran di dunia internasional. Salah satunya adalah dengan "menghabiskan" jumlah ekspor minyak mentah Iran di pasar global melalui pemberian sanksi.

Amerika Serikat telah menghapus hampir 2,7 juta barel minyak Iran dari pasar global. Hal ini didukung dengan kondisi global yang kelebihan pasokan pada Juli lalu. Hal tersebut merupakan dampak dari keputusan Washington memberlakukan kembali sanksi atas semua pembelian minyak mentah Iran.

AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran sejak November 2018, setelah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang melibatkan Teheran dan enam kekuatan minyak dunia lainnya.


Upaya AS menekan minyak Iran tak berhenti di situ saja. Pada Mei 2019, Washington juga mengakhiri keringanan sanksi yang diberikan kepada importir minyak Iran. Tujuannya tak lain untuk memotong jumlah ekspor Teheran hingga ke angka nol, dilansir dari Aljazeera.

Sanksi ini mamang cukup menekan jumlah ekspor minyak mentah Iran. Menurut data Refinitiv Eikon, pada Juli 2019 Iran hanya mampu mengekspor sekitar 100 ribu barel minyak mentah per hari.

Seperti diberitakan jaringan berita kabel MSNBC, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan dengan yakin bahwa pemerintah AS dapat melanjutkan strategi menjegal minyak Iran.

"Kami telah berhasil mengambil hampir 2,7 juta barel minyak mentah dari pasar, untuk meredakan Iran. Dan kami telah berhasil menjaga agar pasar minyak disediakan sepenuhnya. Saya yakin kami bisa terus melakukan itu," ungkap Pompeo.

Angka produksi minyak Iran memang agak kurang terkait keanggotaannya di OPEC. Menurut sumber sekunder IPEC, produksi minyak Iran pada Juli 2019 adalah 2,21 juta barel perhari. Sementara rata-rata produksi harian sepanjang 2018 mencapai 3,55 juta barel perhari. Laporan: Ahda Sabila

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya