Berita

Bendera Indonesia/Net

Politik

Vote 1 Indonesia Siapkan Konsolidasi Dan Diskusi Kebangsaan

RABU, 21 AGUSTUS 2019 | 23:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sudah cukup bangsa Indonesia terbelah karena perbedaan pilihan dalam Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2019. Sekarang saatnya rakyat bersatu membangun Indonesia tanpa peduli latar belakang politik masing-masing.

Itulah semangat yang hendak disampaikan oleh organisasi Vote 1 Indonesia lewat rencana konsolidasi internal dan diskusi kebangsaan di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, yang akan digelar pada 23 hingga 24 Agustus mendatang. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.

"Vote 1 Indonesia tidak mau lagi bicara 01, 02, cebong, kampret dan berbagai istilah lain yang menunjukkan dikotomi di tengah rakyat. Sudah cukup kita kemarin terbelah sebagai warga bangsa. Sekarang saatnya bersatu membangun Indonesia apapun pilihan politiknya," kata Ketua Panitia Konsolidasi Nasional Vote 1 Indonesia, Siti Chaerani, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8).

Untuk diskusi kebangsaan pada lusa (Jumat, 23/8), ada sejumlah nara sumber yang dijadwalkan hadir. Antara lain DR Iksan Abdullah (praktisi hukum), Teddy Wibisana (Penasihat Almisbat), Prof Dominikus Rato (Guru Besar FH Unej), Wawan H Purwanto (Pengamat Intelijen), Sarbini (Aktivis 98), dan Christine Hakim (aktris).

Sekretaris Panitia, Albert BHO, menambahkan, tujuan Vote 1 Indonesia didirikan adalah membantu pemerintahan Jokowi-Maruf secara konkret.

"Kami siap mensosialisasikan program kampanye Jokowi-Maruf di lapangan, seperti Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Sembako. Dengan jaringan Vote 1 Indonesia yang kian bertambah di berbagai daerah, kami yakin bisa menjalankan sosialiasi program ini ke publik," kata Albert.

Sedangkan Pendiri Vote 1 Indonesia, Surapati, menjelaskan, organisasinya bersifat independen dan gotong-royong. Meskipun mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf, Surapati memastikan organisasinya mempertahankan sikap "kritis konstruktif" terhadap pemerintah.

"Untuk menghidupi organisasi, Vote 1 Indonesia mendidik anggota untuk kreatif dan mampu berwirausaha agar berdikari secara ekonomi," ujar Surapati.

Walau terbilang baru dibentuk, Vote 1 Indonesia sudah berdiri di sejumlah provinsi dan kota Indonesia. Diklaim, anggota Vote 1 Indonesia yang sudah menyatakan siap hadir pada agenda konsolidasi itu berasal lebih dari 10 provinsi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya