Berita

Donald Trump bisa dianggap musuh oleh kaum Yahudi di AS/Net

Dunia

Beri Komentar Tak Pantas, Trump "Ditampar" Komunitas Yahudi AS

RABU, 21 AGUSTUS 2019 | 11:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali jadi bahan perbincangan di negerinya sendiri. Kali ini Trump dikecam oleh komunitas Yahudi yang merasa direndahkan oleh komentar sang Presiden AS tersebut.

Selasa (20/8), Trump membuat komentar yang menyebut bahwa orang Yahudi yang memilih Demokrat itu karena "kurang pengetahuan atau ketidaksetiaan yang besar". Pernyataan tersebut dibuat Trump setelah mengetahui bahwa mayoritas orang Yahudi di AS memilih kubu Demokrat pada pemilihan 2015 lalu.

Dilansir Aljazeera, Komentar Trump langsung "dibalas" Senator Bernie Sanders yang merupakan kandidat independen untuk pencalonan presiden dari Demokrat. Sanders menegaskan dirinya adalah orang Yahudi. Dia juga memastikan diri akan memilih seorang Yahudi untuk menjadi Presiden AS.


Ini jelas menjadi tamparan bagi peluang Trump dalam Pemilihan Presiden AS tahun depan. Trump bisa kehilangan peluang suara dari kelompok ini akibat komentarnya tersebut.

Tidak hanya itu, komentar Trump juga dikecam oleh komunitas Yahudi. Menurut kelompok pemuda Yahudi-Amerika, IfNotNow, tuduhan kesetian ganda tersebut bukan bersifat antisemit, melainkan sebuah peringatan. Sehingga para pemimpin Yahudi-Amerika dan politisi Demokrat perlu membicarakan hal tersebut.

"Sangat berbahaya dan memalukan bagi Trump untuk menyerang sebagian besar komunitas Yahudi-Amerika 'tidak berpengetahuan dan tidak loyal',"  ujar kelompok J-Street, kelompok Yahudi-Amerika lainnya.

J-Street juga menambahkan bahwa tindakan rasis yang dilakukan Trump terhadap Ilhan Omar dan Rashida Tlaib telah menodai kaum Yahudi.

Diketahui, komentar Trump terhadap Yahudi ini muncul ketika isu rasisme yang terkait dirinya sedang naik. Hal tersebut dikarenakan Trump mendesak Israel untuk menolak kunjungan dua anggota Kongres Wanita Muslim AS, Omar dan Tlaib ke Israel karena dianggap "berbahaya".

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya