Berita

Perwakilan masyarakat Papua di Komnas HAM/RMOL

Hukum

Sambangi Komnas HAM, Perwakilan Masyarakat Papua Minta Pelaku Rasisme Ditangkap

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 12:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perwakilan masyarakat Papua yang didampingi pengurus LSM Lokataru Foundation mendatangi Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).

Kedatangan mereka menuntut diusutnya dugaan pelanggaran HAM di Jawa Timur dan insiden kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

"Tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang menciderai amanat UUD Pasal 28 D tentang persamaan di muka hukum," kata Research Assitant Lokataru Foundation, Muhammad Elfiansyah Alaydrus di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Tindakan pelaku rasisme terhadap mahasiswa asal Papua menurutnya juga mengkhianati UU 40/2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

"Penggunaan gas air mata saat menindak para mahaswa juga berlebihan karena mahasiswa di sana sama sekali tak mengancam," tegas Elfiansyah.

"Hal ini juga telah melanggar Perkap 01/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian," sambungnya.

Pihaknya mendesak Komnas HAM melakukan penyelidikan terhadap aksi kekerasan dan ucapan rasisme dari ormas maupun aparat saat penggerebekan hingga penangkapan sejumlah mahasiswa di asrama Papua di Surabaya.

"Karena ini sudah menyakiti hati rakyat Papua," ucap Elfiansyah.

Terakhir, polisi dan TNI juga diminta memproses hukum anggotanya yang melakukan tindakan rasisme hingga perusakan.

"Oknum yang melakukan kekerasan harus dihukum dan diungkap ke publik siapa pelakunya," demikian Elfiansyah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya