Berita

Gubernur Papua Lukas Enembe/Net

Pertahanan

Gubernur Papua Minta Seluruh Masyarakat Indonesia Hindari Tindakan Rasisme

SENIN, 19 AGUSTUS 2019 | 11:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Setelah insiden penangkapan 42 mahasiswa Papua di Surabaya yang diikuti dengan berbagai insiden di Semarang dan Malang, Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan pernyataan resmi.

Dalam pernyataan pers, Lukas Enembe menyatakan prihatin atas insiden yang terjadi di Surabaya, Semarang, dan Malang. Pemerintah Provinsi Papua juga menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan sepanjang dilakukan secara proporsional, profesional, dan berkeadilan.

"Aparat keamanan diharapkan untuk tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi adan main hakim sendiri oleh sekelompok atau individu, yang dapat melukai hati masyarakat Papua. Hindari tindakan yang menimbulkan korban jiwa, kegaduhan politik, dan rasa nasionalisme sesama anak bangsa," demikian keterangan tertulis Lukas Enembe, Minggu (18/8).

Lukas menambahkan, seyogyanya insiden yang terjadi di tiga kota tersebut dapat direspons secara wajar tanpa adanya tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma-norma adat budaya maupun perundang-undangan yang berlaku.

Lebih lanjut, Lukas mengharapkan masyarakat di seluruh Indonesia agar menjaga harmoni kehidupan dan tidak melakukan hal-hal yang inkonstitusional yang dapat melukai satu sama lain mengingat Indonesia telah merdeka selama 74 tahun. Seharusnya tindakan-tindakan intoleran, rasisme maupun diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang dijunjung bersama.

Selaku Gubernur di Papua, Lukas mengajak para Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia untuk melakukan pembinaan terhadap pelajar atau mahasiswa Papua yang mengenyam pendidikan di berbagai kota di Indonesia. Kata Lukas, tanggungjawab pembinaan dilakukan eperti yang dilakukan Pemprov Papua lakukan kepada warga non-Papua.

"Ini upaya kita bersama utuk mencegah adanya insiden serupa di masa akan datang. Sekaligus merajut rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan dapat dirajut bersama," demikian keterangan tertulis Lukas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya