Berita

Sampah plastik yang dikumpulkan relawan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan/RMOL

Nusantara

Bareng Relawan, Menteri Susi Kumpulkan 7,5 Ton Sampah Di Pantai Timur

MINGGU, 18 AGUSTUS 2019 | 21:07 WIB | LAPORAN:

Gerakan menghadap laut 2.0 dan bersih-bersih sampah menjadi bagian perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia yang digelar oleh Pandu Laut Nusantara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Kegiatan tersebut sebagai renungan sekaligus keprihatinan pemerintah dengan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan yang masih belum hilang.

Kegiatan tersebut dilakukan serentak di 108 titik seluruh Indonesia. Kegiatan ini diakhiri dengan gerakan menghadap laut dan menyanyikan lagu Padamu Negeri yang dipimpin oleh Menteri Susi Pudjiastuti di Pantai Timur, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (18/8).

"Kita isi hari ini dalam rangka kegiatan Pandu Laut Nusantara yang kedua. Tahun lalu kita lakukan di 110 titik dan mendapatkan 360 ton sampah dengan melibatkan seratus ribuan warga dari Sabang sampai Merauke," kata Menteri Susi.

"Hari ini kita rencanakan 74 titik, namun ternyata antusiasme masyarakat besar, kita ada 108 titik di seluruh wilayah Indonesia," sambungnya.

Khusus di pantai Timur, para relawan berhasil mengumpulkan sampah seberat 7,5 ton atau lebih tepatnya 7.525,3 kg. Masing-masing yakni soft plastik 409,6 kg, hard plastik 107,6 kg, kertas 23 kg, karet 395,6 kg, kg tekstil 6.119 kg, kayu olahan 187,2 kg, logam 2,6 kg, kaca & keramik 129,3 kg, B3 3,9 kg, dan lain-lain 147,5 kg.

Susi sendiri menyayangkan banyaknya sampah yang dikumpulkan tersebut. Padahal kebersihan laut ini sebagai salah satu strategi meningkatkan produktifitas ikan yang dapat mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2020.

"SDM Indonesia yang unggul hanya bisa kalau badan manusia-manusia Indonesia sehat," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya