Berita

Argo Yuwono menyampaikan permintaan maaf terkait adanya intimidasi pihak kepolisian terhadap jurnalis Jumat kemarin/Net

Hukum

Polda Metro Minta Maaf Kepada Wartawan Yang Merasa Diintimidasi Oleh Oknum Polisi

MINGGU, 18 AGUSTUS 2019 | 12:55 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pihak Polda Metro Jaya menyampaikan permohonan maaf jika ada oknum polisi yang melakukan intimidasi terhadap enam jurnalis yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik pada Jumat (16/8) kemarin.

Seperti disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, pihaknya tidak membenarkan adanya tindakan intimidasi maupun kekerasan terhadap masyarakat maupun wartawan yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik yang dilindungi UU Pers.

"Pada prinsipnya, petugas kepolisian tidak dibenarkan untuk melakukan intimidasi maupun kekerasan terhadap masyarakat maupun wartawan yang sedang melakukan peliputan," ucap Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (18/8).


Argo menambahkan, jika ada anggota kepolisian yang melakukan intimidasi terhadap wartawan, pihaknya mempersilakan kepada korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Metro Jaya dan akan segera ditindaklanjuti.

"Silakan laporkan kepada Propam Polda Metro seandainya ada anggota kepolisian yang melakukan hal tersebut," jelasnya.

Argo pun meminta maaf kepada wartawan yang merasa diintimidasi oleh mereka yang diduga anggota kepolisian saat sedang melakukan peliputan di depan Gedung TVRI, Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/8) kemarin.

"Dan kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian (intimidasi) kemarin," pungkasnya.

Diketahui, sebanyak enam wartawan dari media online, media televisi, dan media cetak mendapat intimidasi, bahkan kekerasan oleh pihak yang diduga polisi di area Gedung TVRI, Jumat (16/8). Saat itu mereka tengah meliput sejumlah buruh yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa digeledah oleh beberapa orang yang menggunakan pakaian berwarna putih dan celana krem.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya