Berita

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman/Net

Politik

Presiden PKS: Politik Kita Berputar-putar, Tidak Mensejahterakan Rakyat

SABTU, 17 AGUSTUS 2019 | 15:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Indonesia telah memasuki usia ke-74 tahun, namun masih banyak hal yang harus diperbaiki oleh bangsa utamanya perihal sistem demokrasi.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menuturkan demokrasi Indonesia masih terjebak dalam empat jebakan penyakit demokrasi yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal ini disampaikan oleh Sohibul saat penyampaian amanat Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia RI, di halaman Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).


"Pasca reformasi, Indonesia memang keluar dari jebakan otoriterianisme Orde Baru, namun Indonesia hingga kini masih belum berhasil menuntaskan transisi demokrasinya. Indonesia masih belum mampu naik kelas menjadi demokrasi substansial. Selama 20 tahun lebih proses demokratisasi pasca reformasi, Indonesia kembali lagi terjebak dalam demokrasi prosedural dalam bentuk yang lain," ungkap Sohibul.

Empat faktor yang menyebabkan sistem demokrasi terjebak dalam prosedural, menurut Sohibul dipengaruhi oleh jebakan politik yang bebiaya mahal, jebakan hegemoni oliogarki, jebakan politik saling menyandera, dan jebakan politik yang involutif.

"Politik kita berputar-putar pada dirinya, tidak memberi dampak positif bagi kesejahteraan rakyat. Politiknya gaduh sendiri tanpa memberi dampak kemajuan di sektor-sektor lain. Politik jadi tercerabut dari fungsinya sebagai dinamo perubahan ke arah yang lebih baik, baik dari sisi ekonomi dan kesejahteraan maupun dari sisi harmoni sosial kemasyarakatan," lanjutnya.

Padahal, menurut Sohibul, demokrasi harus dapat memberikan ruang dan peluang kepada seluruh lapisan masyarkat Indonesia, begitupun dengan manfaat dari demokrasi itu sendiri.

"Susbtansi misi dari demokrasi adalah terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya menguntungkan bagi segelintir kelompok saja. Karena tujuan dari demokrasi adalah membuka kesempatan yang sama bagi seluruh warga agar rasa keadilan dan rasa kesetaraan terwujud," terangnya.

"Keadilan Sosial merupakan sila kelima Pancasila yang menjadi prasyarat terwujudnya sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Bangsa. Tanpa ada keadilan sosial, tidak akan ada persatuan bangsa," terang Sohibul menambahkan seperti dalama keterangan yang diterima redaksi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya