Berita

Din Syamsuddin/Net

Politik

Din Syamsudin: Sebelum PDIP, Muhammadiyah Dulu Yang Ingin Bangkitkan GBHN

JUMAT, 16 AGUSTUS 2019 | 20:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan menghidupkan kembali tupoksi MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara dan amandemen terbatas 1945 dalam GBHN merupakan wacana klasik.

Menurut Din, sebelum kehebohan PDI Perjuangan hendak menghidupkan hal tersebut, Muhammadiyah terlebih dahulu sempat mewacanakan namun belum mendapatkan respon positif dari pemerintah saat itu.

“Tidak hanya sebelum PDIP jauh sebelum itu sudah banyak yang berpendapat Muhammadiyah tahun 2010 sudah menulis buku kembalikan demokrasi Indonesia ke pancasila yaitu sila ke empat antara lain ada lembaga tertinggi negara yang menyetujui GBHN,” ungkap Din usai acara sarasehan ‘Muhasabah 74 tahun Kemerdekaan RI’ di kantor Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Jalan Warung Jati, Jakarta Selatan, Jumat (16/8).


Dengan demikian, fungsi MPR RI dapat memonitor langsung presiden dan meminta pertanggungjawabannya bila ada program maupun janji yang belum terpenuhi.

“Dan meminta pertanggungjawaban presiden enggak mungkin seorang pemimpin tidak dimintai pertanggung jawaban. Dia akan semena-mena jadi saya menyetujui cuma untuk diketahui itu sudah banyak sebelumnya yang berpendapat demikian. Syukur sekarang ada parpol yang menyetujui perlu secara bertanggung jawab diselenggarakan dalam mekanisme,” katanya.

Menurutnya, gagasan dihidupkannya kembali GBHN merupakan pertanda Indonesia menjunjung tinggi leluhur bangsa yang telah mengaplikasikan sila ke-4 Pancasila.

“Saya kira the founding fathers pendiri bangsa kita arif bijaksana bahwa kita tetap demokrasi tidak ada pilihan lain tapi demorkasi yang bagaimana itu kan juga pertanyaan dan itu juga pilihan-pilihan,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya