Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Kementan Dan Kemendag Diduga Kongkalikong Impor Bawang Putih

SENIN, 12 AGUSTUS 2019 | 22:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap seorang anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Dhamantra, bersama lima orang pihak swasta lainnya. Mereka ditetapkan sebagai tersangka kasus suap impor bawang putih.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan, terkait kasus suap impor bawang putih Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) adalah pihak yang paling bertanggung jawab.

Sementara itu, Anggota DPR RI selaku mitra kerja diduga kongkalikong dengan menggandeng pihak swasta memuluskan proyek impor bawang putih.

"Kalau Komisi 6 itu kan cuma memfasilitasi aja, dia itu kongkalikong. Memang 2 Kementerian itu (Kementan dan Kemendag) selalu 'main mata' di situ," kata Trubus kepada Kantor Berita RMOL, di Jakarta, Senin (12/8).    

Trubus menyatakan, terkait mekanisme impor dan dugaan keterlibatan dua kementerian itu dilakukan di bawah kendali Kementan dan proses perizinannya pada Kemendag.

"Jadi, main mata disitu kemudian dengan mitra dewannya (anggota Komisi 6 DPR) disitu juga tahu. Dia juga mau minta jatah juga," kata Trubus.

Guru besar dari Universitas Trisaksti ini menilai, dugaan keterlibatan pihak swasta dalam urusan impor bawang putih diduga dijembatani oleh anggota dewan yang terjaring OTT KPK.

"Kalau mekanismenya itu memang melalui anggota dewan, cuma kalau swasta kan dengan metode pendekatannya Public Private Partnership (PPP) antara pemerintah dengan swasta saling kerjasama untuk mengimpor," kata Trubus.

Lebih lanjut, Trubus menilai ada upaya pengadaan barang dan jasa dalam kasus impor bawang putih ini. Menurut dia, usulan impor-mengimpor itu lantaran ada sejumlah pihak yang menginginkan impor itu sendiri.  

"Itu kan enggak perlu impor sebenarnya, kayak bawang, cabe. Ya kita nggak perlu impor karena kan kita negara agraris," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya