Berita

PM Pakistan Imran Khan/Net

Dunia

PM Pakistan: Keputusan India Cabut Otonomi Khusus Kashmir Diilhami Oleh Ideologi Nazi

MINGGU, 11 AGUSTUS 2019 | 22:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menilai bahwa langkah yang diambil India untuk menghapus status khusus Kashmir diilhami oleh ideologi Nazi.

"Jam malam, tindakan keras dan genosida Kashmir yang akan datang di IOK (wilayah Kashmir yang diduduki India) sedang berlangsung persis (sesuai) dengan ideologi RSS yang diilhami oleh ideologi Nazi," tulis Khan di akun Twitternya pada Minggu (11/8).

Diketahui bahwa pemerintah India mencabut status khusus Kashmir yang dikelola India dalam konstitusinya awal pekan kemarin.


Keputusan presiden yang dikeluarkan pada 5 Agustus mencabut Pasal 370 konstitusi India yang menjamin hak-hak khusus bagi wilayah mayoritas Muslim itu, termasuk hak untuk membentuk konstitusi dan otonomi sendiri untuk membuat undang-undang tentang semua hal, kecuali pertahanan, komunikasi dan urusan luar negeri.

Menjelang keputusan itu, India mengirim ribuan pasukan tambahan ke wilayah yang disengketakan, memberlakukan jam malam, menutup telekomunikasi dan internet, dan menangkap para pemimpin politik.

Langkah ini telah memperburuk ketegangan yang sudah meningkat dengan negara tetangga Pakistan, yang mengatakan akan menurunkan hubungan diplomatiknya dengan India.

Baik India maupun Pakistan diketahui mengklaim Kashmir secara penuh, namun hanya menguasai sebagian wilayahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya