Berita

Pertemuan tokoh nasional dan ulama Sumut di Kota Medan/Net

Politik

Tokoh Nasional Dan Ulama Sumut: Pemerintah Jangan Zalim, Segera Pulangkan Habib Rizieq!

SABTU, 10 AGUSTUS 2019 | 06:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tokoh nasional dan puluhan ulama Sumatera Utara meminta pemerintah untuk tidak terus-menerus menzalimi ulama besar Habib Muhammad Rizieq Shihab. Mereka bahkan sepakat untuk menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu dari pengasingannya selama hampir dua tahun di Arab Saudi.

Kesepakatan itu dicapai dalam diskusi aspek hukum pemulangan Habib Rizieq yang berlangsung di ruang Istambul, Hotel Madani, Kota Medan, Sumut, Jumat malam (9/8).

Tiga narasumber yang hadir, Dr. MS Kaban, Lieus Sungkharisma, Dr. Sohibul Anshor Anshori Siregar bahkan menyebut apa yang dialami Habib Rizieq adalah bentuk ketidakadilan dan penzaliman terhadap Habib Rizieq.


"Siapapun yang jadi presiden, jika ada ketidakadilan harus kita suarakan. Itulah tujuan dari diskusi ini," kata Lieus, Sabtu (10/8).

Oleh karena itu, tambah Kaban, umat Islam harus bersatu. "Kita harus menuntut masalah kepulangan Habib Rizieq tidak diperlambat," ujar politisi senior PBB ini.

Setelah pilpres berakhir, masalah kepulangan Habib harus menjadi prioritas. "Habib Rizieq adalah milik kita semua. Apa yang dialami Habib Rizieq adalah duka umat Islam Indonesia. Itu penzaliman," tambah Sohibul.

Dalam diskusi yang dihadiri puluhan ulama dan aktivis Islam di Sumut itu, peserta diskusi sepakat untuk mendesak pemerintah agar tidak menghalang-halangi kepulangan Habib Rizieq.

"Habib Rizieq itu bukan cuma punya FPI, tapi punya semua umat Islam," ujar Ustadz Azwir.

Dalam diskusi tersebut, para Ulama Sumut yang bergabung dalam GNPF Ulama, FUI dan aktivis alumni 212 dan lain-lain, meminta pemerintah segera memulangkan mengambil tindakan untuk memulihkan hak-hak kewarganegaraan Habib Rizieq.

"Habib bukan takut dan tidak mau pulang. Cuma ada pihak-pihak yang tidak menginginkannya pulang ke Indonesia karena ketakutan tak berdasar terhadap kata-kata khilafah dan syariah," ujar ustadz Azwir dari FUI.

Atas apa yang dialami Habib Rizieq tersebut, peserta diskusi berkesimpulan bahwa sekaranglah saatnya umat Islam bersatu. Umat Islam harus segera melakukan konsolidasi kalau tidak ingin semakin diremehkan di negeri yang mayoritas muslim ini.

"Intinya kita meminta pemerindah berlaku adil dan tidak zalim. Jika benar pemerintah tidak ada masalah dengan Habib Rizieq, maka segera jemput beliau. Kalau pemerintah tidak segera menjemputnya, kami yang menjemput," demikian Lieus menurutp keterngnnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya