Berita

Shah Mahmood Qureshi/net

Dunia

Menlu Pakistan Terbang Ke China Untuk Tekan India

JUMAT, 09 AGUSTUS 2019 | 15:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengunjungi China pada hari ini (Jumat, 9/8) sebagai usaha untuk menekan India yang mencabut otonomi khusus wilayah Kashmir.

Rencananya, Qureshi akan bertemu dengan para pemimpin China di Beijing. Sebelum berangkat, Qureshi menyebutkan bahwa China merupakan "teman terpercaya" Islamabad dan ia akan memberi tahu temannya tersebut tentang situasi Kashmir.

Selain mendekati China, Pakistan juga tengah mempertimbangkan proposal untuk membawa kasus Kashmir ke Mahkamah Internasional.

Sementara itu, di wilayah Kashmir sendiri keadaan masih terisolasi, setiap jalan ditutup, semua orang dipaksa berdiam diri di dalam rumah, sedangkan ribuan tentara India berpatroli sembari memegang senjata.

Menurut Al Jazeera, umat muslim Kashmir saat ini tengah mengharapkan izin menggelar shalat Jumat di masjid-masjid setempat.

Kemarin Kamis (8/8), PBB telah memperingatkan baik India maupun Pakistan agar tetap tenang dan berusaha untuk tidak menggunakan kekerasan dalam situasi ini.

Berdasarkan Perjanjian Simla tahun 1972, baik India maupun Pakistan telah berkomitmen untuk melakukan negosiasi bilateral untuk menyelesaikan sengketa Kashmir.

Namun, sebagian kalangan menyamakan kasus Kashmir ini dengan kasus suku Uighur di China. Apa yang dilakukan oleh pemerintah India saat ini terhadap Kashmir dianggap sama dengan tindakan pemerintah China terhadap komunitas Uighur di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang.

Kashmir dan Xinjiang adalah dua wilayah yang sama-sama pernah diberikan otonomi khusus, wilayah sengketa yang diisi oleh penduduk mayoritas beragama muslim. Saat ini, keduanya sama-sama menghadapi tekanan dari pemerintah pusat.

Ada dugaan, pemerintah India akan memperlakukan Kashmir sama seperti yang dilakukan pemerintah China terhadap Uighur. Selain meningkatkan kontrolnya, China juga telah mengubah Xianjiang menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi besar.  

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya