Berita

Tes malaria/Net

Dunia

Malaria Renggut 1.800 Nyawa, Burundi Enggan Umumkan Keadaan Darurat

SELASA, 06 AGUSTUS 2019 | 22:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Malaria telah menyebabkan lebih dari 1.800 orang di Burundi meninggal dunia tahun ini.

Dalam laporan situasi terbarunya, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, 5,7 juta kasus malaria tercatat telah terjadi di Burundi pada tahun 2019 ini. Jumlah itu kira-kira sama dengan setengah dari keseluruhan populasi.

Dari semua kasus itu, total ada 1.801 orang meninggal dunia di Burundi karena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut sejak 1 Januari hingga 21 Juli tahun ini.


Meski begitu, negara kecil berpenduduk 11 juta orang di kawasan Great Lakes Afrika itu masih belum mengumumkan keadaan darurat nasional. Padahal OCHA juga telah memperingatkan bahwa malaria telah melintasi proporsi epidemi pada bulan Mei lalu.

"Rencana penanggulangan wabah malaria nasional, yang saat ini sedang divalidasi, telah menyoroti kurangnya sumber daya manusia, logistik dan keuangan untuk tanggapan yang efektif," kata OCHA dalam buletin mingguan terbaru tentang keadaan darurat kemanusiaan.

"Semua pemangku kepentingan, termasuk otoritas nasional dan mitra diminta untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan tanggapan yang kuat terhadap acara ini sebelum eskalasi," tambah laporan yang sama seperti dimuat Al Jazeera.

Kurangnya langkah-langkah pencegahan seperti kelambu, perubahan iklim dan peningkatan pergerakan orang dari daerah pegunungan dengan kekebalan rendah terhadap malaria memicu penyebaran malaria.

Burundi sendiri pernah mengumumkan epidemi malaria pada Maret 2017, ketika negara itu telah mencatat 1,8 juta kasus dan 700 kematian. Namun pemerintah Burundi tetapi menolak melakukan hal yang sama sekarang.

Seorang pejabat senior pemerintah, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah tidak mau mengakui kelemahan jelang pemilihan yang ditetapkan untuk digelar tahun 2020 mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya