Berita

Australia menolak jadi tempat mangkal rudal-rudal Amerika Serikat/Net

Dunia

Punya Hubungan Dagang Dengan China, Australia Tolak Dijadikan Tempat Mangkal Rudal-rudal Amerika Serikat

SENIN, 05 AGUSTUS 2019 | 18:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Australia dengan tegas menolak dijadikan tempat penyimpanan rudal-rudal Amerika Serikat. Pernyataan tersebut muncul pada Senin (5/8) setelah Perdana Menteri Australlia Scott Morrison bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Sydney, Minggu (4/8).

AS sebelumnya memang berencana untuk menempatkan rudal jarak menengah di wilayah Asia sebagai sebuah upaya konfrontasi terhadap China. Rencana penempatan rudal AS di Australia sendiri merupakan usulan unit Korps Marinir AS yang secara teratur berpatroli melewati Darwin.

Mereka pun berspekulasi kalau AS bisa menempatkan rudalnya di Australia. Terutama setelah AS mengundurkan diri dari perjanjian nuklir (INF) dengan Rusia, Jumat (1/8).
Sayangnya, rencana AS tersebut mendapatkan penolakan dari Australia, walaupun kedua negara sudah memiliki perjanjian keamanan. Pasalnya, Australia merupakan mitra dagang utama China.

Sayangnya, rencana AS tersebut mendapatkan penolakan dari Australia, walaupun kedua negara sudah memiliki perjanjian keamanan. Pasalnya, Australia merupakan mitra dagang utama China.

"Anda (Australia) bisa menjual 'jiwa' Anda untuk segundukan kedelai, atau Anda bisa melindungi orang-orang Anda," ujar Pompeo.

Pompeo juga memperingatkan para pembuat kebijakan Australia tentang risiko bila menutup mata terhadap pelanggaran yang dilakukan AS terkait perdagangan dengan China.

Rencana ini bisa dibilang akan semakin memperkuat gesekan antara AS dan Australia. Sekaligus dilema bagi Australia.

Karena, selain memiliki ketergantungan secara ekonomi dengan AS, Australia juga masih bergantung soal keamanan kepada AS.
Di sisi lain, AS masih bisa menempatkan rudal-rudal di wilayah Pasifik. Menurut sejumlah ahli, lokasi yang paling mungkin untuk menempatkan fasilitas militer AS adalah di Pulau Guam.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya