Berita

Ikrimah Hamidy/RMOL Sumut

Nusantara

DPRD Sumut: Ilmu Kedokteran Kita Tidak Kalah, Tapi Kenapa Justru Banyak Berobat Ke Malaysia?

SENIN, 05 AGUSTUS 2019 | 11:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Kalangan Anggota DPRD Sumatera Utara menyayangkan hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia khususnya dari Sumut yang memilih untuk berobat ke negara jiran Malaysia.

Berbagai upaya yang terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan seperti program-program berobat gratis ternyata belum ampuh untuk meminimalisir aksi berobat ke luar negeri tersebut.

"Saya menjadi heran kenapa bisa begitu," kata Anggota DPRD Sumut, Ikrimah Hamidy dalam diskusi Social Infinity Meetup "Membangun Manusia Medan" di Kantor Redaksi RMOL Sumut, akhir pekan kemarin.


Ikrimah mengatakan data terakhir yang diperolehnya, sedikitnya Rp 2 triliun uang warga Sumut setiap tahunnya dihabiskan untuk mendapat layanan kesehatan di luar negeri seperti Malaysia. Kondisi ini sangat ironis mengingat di Indonesia khususnya di Sumut juga terdapat berbagai rumah sakit yang melayani pengobatan berbagai jenis penyakit.

"Saya rasa ilmu kedokteran kita tidak kalah. Tapi bagaimana menerapkan manajemen layanan sehingga pasien merasa sangat nyaman, itu yang menjadi PR utama dalam layanan kesehatan sekarang," ujarnya.

Politisi PKS ini menjelaskan, layanan kesehatan bagi masyarakat oleh pemerintah sudah disediakan mulai dari tingkat puskesmas hingga ke rumah sakit pemerintah. Bahkan layanan kesehatan itu untuk beberapa kategori penyakit tertentu digratiskan oleh pemerintah.

"Tapi kenapa enggak kesana orang datang, tapi justru ke luar negeri yang notabene berbiaya mahal? Saya menilai pasien itu butuh layanan yang prima, di luar negeri jujur saja kita sangat mendapat layanan yang sangat baik. Perawatnya tersenyum, keluhan kita semua ditangani. Beda kalau di sini, kita datang ke rumah sakit kadang nunggu lama, medisnya datang dengan muka yang terkesan terpaksa melayani. Itu membuat pasien tambah sakit," tuturnya.

Ikrimah menyarankan, dalam manajemen pelayanan kesehatan aspek terkecil sekalipun harus diperhatikan. Karena faktanya, biaya mahal sekalipun akan dikejar pasien termasuk berobat ke luar negeri.

"Maka dari itu saya ingin katakan kepada pihak yang bekerja dalam bidang layanan kesehatan, tersenyumlah maka Rp 2 triliun uang warga Sumut tidak lagi ke Malaysia," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya