Berita

Direktur Eksekutif Lokataru Fondation, Haris Azhar/Net

Nusantara

Haris Azhar: BPJS Hambat Rakyat Dapatkan Fasilitas Kesehatan

MINGGU, 04 AGUSTUS 2019 | 21:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dinilai menghambat masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit. Hal itu lantaran proses akreditasi rumah sakit sulit.

Dampaknya, banyak pemutusan kubungan kerja sama antara rumah sakit dengan pihak BPJS Kesehatan.

"Fasilitas kesehatan merupakan salah satu pilar penting dalam pemenuhan hak atas kesehatan dan jaminan sosial. Namun, kewajiban akreditasi faskes bagi rumah sakit dan puskesmas baik swasta maupun milik pemerintah pada praktiknya telah menghambat masyarakat mendapatkan layanan kesehatan," ucap Direktur Eksekutif Lokataru Fondation, Haris Azhar kepada awak media di ruang kerja bersama Kekini di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (4/8).

Haris melanjutkan, Lokatoru Fondation menyoroti beberapa persoalan yang menghambat rencana pemerintah dalam program kesehatan selama Mei hingga Juli 2019.

Pertama adanya 720 rumah sakit yng bekerja sama dengan BPJS Kesehatan belum terakreditasi pada Desember 2018.

"Lalu hingga April 2019 masih ada 52 rumah sakit yang habis masa akreditasinya. Ini belum termasuk dengan 482 rumah sakit yang masa akreditasinya akan habis di tahun 2019," jelas Haris.

Banyaknya keterlambatan proses akreditasi karena sulitnya persyaratan tersebut berdampak pada pemutusan hubungan kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit. Hal itu dinilai merugikan pasien.

"Ada banyak pasien dengan kategori membutuhkan penanganan intensif harus tertunda akibat pemutusan hubungan kerja sama atau terlambatnya proses akreditasi," paparnya.

Selain itu, kata Haris, proses akreditasi tersebut dinilai menyulitkan bagi para penyedia jasa fasilitas kesehatan. Hal itu berdasarkan keterangan dari Asosiasi fasilitas kesehatan seperti Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Perhimpunan Klinik dan Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI).

"Kesulitannya adalah mulai dari faktor sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tidak sesuai kompetensi serta faktor sarana dan prasarana yang harus dilengkapi pada suatu faskes. Proses birokrasi yang berbelit-belit dan memakan biaya juga menjadi lengkap persoalan ini," tegas Haris.

Berdasarkan temuan Lokatoru Fondation, ketiga permasalahan tersebut tersebar di banyak wilayah seperti Jakarta, Makasar, Medan, Tangerang, Manado, Yogyakarta, Surabaya, Pare-Pare, Magelang, Malang, Ambon, dan daerah lainnya.

"Ironisnya, masalah akreditasi faskes ini terjadi di rumah sakit dan puskesmas yang berada di Kota-kota besar. Banyak masyarakat yang tidak mendapatkan fasilitas layanan kesehatan memadai di tingkat kecamatan bergantung pada faskes-faskes di kota besar," paparnya.

Sehingga, target pemerintah Indonesia yang akan memberikan layanan akses kesehatan secara menyeluruh di 2019 ini dinilai tak sesuai dengan kenyataannyan.

"Padahal pada tahun 2018 pemerintah Indonesia menargetkan semua masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya