Berita

Ilustrasi kabinet Jokowi/Net

Politik

Faktor Utama Calon Menteri Jokowi Tidak Main Api Korupsi, Yang Merasa Diharapkan Tahu Diri

MINGGU, 04 AGUSTUS 2019 | 10:25 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Joko Widodo telah memenangkan pemilihan presiden, juga telah melakukan rekonsiliasi dengan Prabowo Subianto yang dikalahkannya dalam pemilihan presiden itu.

Kini saatnya Jokowi berbenah, menyusun kabinet baru yang bisa menjawab berbagai tantangan yang sedang dihadapi Indonesia. Tantangan yang tidak mudah, terutama di sektor ekonomi.

Juga penting bagi Jokowi mempertimbangkan kedekatan tokoh-tokoh tertentu yang ngebet jadi menteri dengan praktik korupsi.


“Melihat kecenderungannya mulai saat ini sebenarnya sedang dibangun postur kabinet (jilid dua) Jokowi. Nah itu pasti mempertimbangkan banyak hal,” ujar pengamat politik Adi Prayitno dalam dialog dengan redaksi.

Pertimbangan pertama dan utama Jokowi adalah, apakah sosok itu suka bermain api di wilayah hukum, terutama korupsi. Pertimbangan kedua terkait integritas dan loyalitas pada presiden.

“Kedua faktor ini sedang dianyam Presiden  sebelum mengumumkan keputusan menteri,” kata dia lagi.

Menurut Adi, ada baiknya kandidat-kandidat menteri itu diumumkan dari sekarang, Ini penting agar Jokowi mendapatkan feedback dari berbagai kalangan.

“Jokowi sudah melampaui fase kritis dalam menentukan pembantunya. Tidak ada alasan baginya untuk tidak firm, tidak all out,” sambungnya.

Dia menambahkan, salah satu kekuatan Jokowi adalah dukungan publik. Perlu bagi Jokowi menyebutkan kandidat-kandidat itu agar publik ikut memberikan pandangan, dukungan atau penolakan.

Juga penting agar tokoh-tokoh yang tidak memiliki kedua kriteria itu tahu diri.

“Dari sekian nama yang diendors partai tiap hari dimomentari, dikritik, dikasih masukan, apa  plus dan minusnya. Sehingga Jokowi bisa secara objektif menilai kira-kira siapa yang layak jadi menteri secara objektif,” demikian Adi Prayitno.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya