Berita

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

PDIP Sewot Nasdem Mau Ambil Jatah Jaksa Agung, Pengamat: Itu Karena Cemburu

MINGGU, 04 AGUSTUS 2019 | 10:06 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Politisi Nasdem Teuku Taufiqulhadi sempat menyatakan bahwa Jaksa Agung adalah jabatan politik dan berminat mengambil posisi tersebut. Sekjend PDIP Hasto merespons keras dan menegaskan bahwa Jaksa Agung bukan jabatan politik dan seharusnya diisi oleh kalangan internal kejaksaan, bukan dari kader partai.

Pengamat hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmah menilai, pernyataan PDI Perjuangan terkait posisi Jaksa Agung merupakan ekspresi kecemburuan karena jabatan strategis tersebut diisi oleh kader Partai Nasdem.

"Secara filosofis,teoritis,yuridis dan praktis logika yg dibangun PDIP sangat benar, meskipun itu sebagai justifikasi atas "kecemberuan" terhadap posisi tersebut," tutur Suparji, kepada Kantor Berita RMOL, Minggu 4/8).


Lebih lanjut, Suparji menjelaskan, selama 5 tahun terakhir sejak dijabat M Prasetyo Jaksa Agung  terkesan efektif menjadi alat politik. Dampaknya kata Suparji, banyak kader partai lain yang akhirnya hijrah ke Nasdem. Sebagaimana diketahui, M. Prasetyo adalah Anggota DPR RI dan merupakan kader Nasdem.

"Jaksa Agung sempat mengundang polemik dan kontroversi dipicu karena dugaan adanya aroma politik dalam penegakan hukum dan ada skeptisme terhadap independensi Jaksa Agung. Banyak kepala daerah dari kader partai tertentu lalu berbalik bergabung ke Nasdem, karena ada indikasi kuat tersandera," tambahnya.

Pernyataan PDIP terkait jabatan Jaksa Agung, kata Suparji, menemukan pembenaran secara objektif yakni koridor penegakan hukum yang ideal.

"Logika subjektifitas PDIP mendapatkan pembenaran secara obyektif dengan rasionalisasi teori maupun norma," tukasnya.

Sebelumnya politisi Nasdem Taufiqulhadi menyatakan bahwa Jaksa Agung adalah jabatan politik. Partainya mengaku masih tertarik untuk menempati posisi strategis tersebut.

Atas pernyataan Taufiqulhadi tersebut, Sekjen Nasdem Johny G Plate pun menyatakan pandangan Taufikulhadi bukanlah sikap partai.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya