Berita

Ilustrasi/net

Nusantara

BPBD Jakarta Minta Pengelola Gedung Tinggi Periksa Lagi Keadaan Bangunan

MINGGU, 04 AGUSTUS 2019 | 01:42 WIB | LAPORAN:

Masyarakat dan pengelola gedung-gedung tinggi di DKI Jakarta diminta kembali memeriksa keadaan gedung dari berbagai sisi setelah terjadi gempa besar di Banten yang mengguncang Jakarta pada Jumat malam (2/8).

Imbauan itu dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Bila pengecekan mendapati keretakan bangunan akibat gempa Jumat malam, BPBD DKI meminta pemilik bangunan tersebut untuk semakin waspada.

"Cek awal kondisi bangunan dengan deteksi keretakan struktur bangunan tiang, balok dan dinding," ujar Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Ridwan, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (3/8).

Ridwan meminta masyarakat untuk melapor kepada pihaknya bila menemukan keretakan bangunan. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa di waktu mendatang.

"Masyarakat bisa segera melaporkan melalui nomor tunggal panggilan darurat 112. Layanan telepon itu dapat diakses masyarakat selama 24 jam," terangnya.

Sejumlah wilayah di Jakarta mengalami guncangan gempa bumi pada Jumat malam (2/8) pukul 19.03 WIB, walau pusat gempa berada ratusan kilometer dari ibu kota, tepatnya di di sebelah barat daya Sumur, Banten.

Kantor Pemprov DKI Jakarta di kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakart Pusat, yang terdiri dari puluhan lantai juga ikut bergoyang. Karyawan Balai Kota panik dan berhamburan ke luar gedung bersama para wartawan yang sedang bertugas.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga ikut ke luar ruangan kerja saat gempa itu terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tersebut memiliki Magnitudo 7,4 dan berpusat di wilayah barat daya Sumur, Banten.

BMKG sempat memberikan peringatan dini Tsunami, yang diperkirakan datang pada pukul 19.35 WIB. Namun sesuai standar prosedur, peringatan itu dicabut setelah dua jam ancaman tsunami tidak terjadi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya