Berita

Habiburokhman/Net

Publika

In Defence Of FPI

SABTU, 03 AGUSTUS 2019 | 13:12 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SERATUS tahun lalu, demokrasi menumbangkan feodalisme. Revolusi Rusia tahun 1905. Diikuti Prussia, China, Belgium, Young Turk Revolution, Portugal dan lain-lain.

Sekarang, ada bahaya baru. Pygmies and madmen have become the rulers of great nations. Ditopang klub-klub liberal hooligans. Mereka kibarkan bloodstained flag of fascism.

Fascist politics menguat di Amerika, Eropa, Latin Amerika, Asia, termasuk Indonesia.

Mereka adopsi "tolstoyan attitude" yaitu "remain at home and close the windows". Tutup mata. Pura-pura tidak tahu. Tutup telinga. Tabrak konstitusi.

Antek-antek Poros III di dalam kubu 01 berbisik di telinga Presiden Joko Widodo. Mereka berkata, "mari bubarkan FPI".

Habiburokhman dari Partai Gerindra menilai FPI ada di garis Pancasila dan Konstitusi.

Suara masa lalu dari fasisme sayup-sayup terdengar. Prinsip, tata nilai dan fascist attitudes re-emerging dalam rhetorika populist.

Kaum fasis bersandar pada bentuk nasionalisme ekstrim, the cult of the leader, systemic racism, anti Arab sentiment, a culture of fear, hatred of the other dan a disdain for the truth.

Fascist politics memperdagangkan rhetoric of fear dan violence. FPI didemonisasi. Ditarget sebagai criminals group dalam rangka expansi culture of terror dan memperdalam insecurity.

Rencana pembubaran FPI adalah balas dendam Poros III. Tanggal 22 Mei 2019, polisi merilis statement FPI membantu meredam kerusuhan. Polisi dan FPI bergandeng tangan mengamankan situasi Jakarta. Tidak heran sekarang FPI mau dibubarkan.

Penulis merupakan aktivis Komunitas Tionghoa Antikorupsi (KomTak).

Populer

Konsesi Tambang Ormas Dicurigai Siasat Jokowi Kabur dari Kejaran Utang

Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:27

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Perwakilan Kontraktor Minta Penegak Hukum Periksa Bupati Keerom

Senin, 10 Juni 2024 | 10:37

Dugaan Korupsi Askrida Naik Lidik

Senin, 10 Juni 2024 | 22:37

Bey Machmudin Pastikan Tak Ada Ormas Keagamaan di Jabar yang Kelola Tambang

Rabu, 12 Juni 2024 | 00:19

Bey Machmudin Siapkan Bonus Kontingen Peparnas 2024

Selasa, 11 Juni 2024 | 13:16

Penyidik KPK Sita Handphone Hasto dan Geledah Ajudan

Senin, 10 Juni 2024 | 15:24

UPDATE

Bolone Mase Yakin Penurunan Rupiah Tak Hambat Program Unggulan Prabowo-Gibran

Senin, 17 Juni 2024 | 17:50

TNI Vs Brimob

Senin, 17 Juni 2024 | 17:47

Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Ditopang Pemilu dan Idulfitri

Senin, 17 Juni 2024 | 17:43

Wali Kota Surabaya Titipkan Sapi Kurban ke DPD Golkar

Senin, 17 Juni 2024 | 17:34

PKS Bakal Merugi jika Tak Dorong Kader Maju Pilgub Jakarta

Senin, 17 Juni 2024 | 17:19

Sean Gelael Amankan Posisi 2 di Le Mans 24 Jam Bersama Pertamax Turbo

Senin, 17 Juni 2024 | 17:14

Wacana RK di Jakarta untuk Mudahkan Skenario Gerindra Menangkan Dedi Mulyadi

Senin, 17 Juni 2024 | 17:12

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Paulus Waterpauw Kirim Sapi Kurban ke Perbatasan Papua Nugini

Senin, 17 Juni 2024 | 16:49

Para Istri Diplomat Kedubes Malaysia Gotong Royong Masak Daging Kurban

Senin, 17 Juni 2024 | 16:37

Selengkapnya