Berita

Hanta Yudha/Net

Politik

Setelah TKN Dan BPN Bubar, Diprediksi Akan Ada Tiga Poros Koalisi Baru

SABTU, 03 AGUSTUS 2019 | 10:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dinamika politik sangatlah dinamis. Langkah-langkahnya sulit diprediksi dan terkadang ekstrem. Dalam berpolitik kita diajarkan untuk banyak berhitung dan jangan terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan.

Demikian disampaikan pengamat politik, Hanta Yudha saat berbicara dalam acara diskusi 'Rekonsiliasi Bagi-bagi Jatah' yang digelar Vox Point Indonesia di bilangan Pasar Baru, Jakarta, Jumat kemarin (2/8).

"Politik Indonesia yang semula ada dua kutub yakni pendukung nomor 1 dan 2, pelan-pelan kini mulai mencair," ujarnya.


Hal tersebut tidak lain karena rekonsiliasi yang dilakukan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, Prabowo juga sudah bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo.

Kendati demikian, rekonsiliasi itu juga berpotensi memecah kongsi di tubuh koalisi Jokowi-Maruf.

"Lambat laun bisa saja itu mengkristal menjadi poros baru yang kita kenal sekarang poros Gondangdia, itulah ujiannya sekarang. Apalagi kalau masing-masing punya paket sendiri (untuk pimpinan  MPR)," kata Hanta Yudha.

Menurutnya, kalau Gerindra didorong untuk menjadi ketua MPR, cara paling cepat adalah membangun komunikasi dengan Teungku Umar. Menurutnya, langkah yang dilakukan sekarang sudah tepat.

"Ujian koalisi Tengku Umar yang lain nanti ada di kabinet," imbuhnya.

Jelas dia, dalam politik tidak melulu kursi. Setelah TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi dibubarkan, berikutnya diprediksi akan ada koalisi pimpinan MPR, lalu kemungkinan koalisi oposisi, dan terakhir akan muncul koalisi baru untuk 2024.

Dan akan tambah seru lagi, Bila nantinya akan ada rekonsiliasi pertemuan antara SBY dan Megawati.

"Kalau itu terjadi, PKS akan nyanyi, 'jangan biarkan aku sendiri'," pungkas Hanta Yudha.

Partai Gerindra diprediksi akan merapat ke pemerintah. Mengetahui itu partai Koalisi Jokowi-Maruf di luar PDIP langsung melakukan manuver politik dengan melakukan pertemuan pada tanggal 22 Juli di Gondangdia. Salah satu partai yang dengan tegas menolak keberadaan Gerindra adalah Nasdem di bawah  pimpinan Surya Paloh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya