Berita

Vinjet/Net

Dunia

Pariwisata Vietnam Melonjak, Dubes: Konektivitas Jadi Kunci

JUMAT, 02 AGUSTUS 2019 | 03:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pernah dikenal jadi negara miskin nyatanya tidak membuat Vietnam putus asa. Setelah melakukan Reformasi Doi Moi pada tahun 1986, Vietnam seakan menjadi sebuah negara baru dengan berbagai kemajuan di bidang ekonomi hingga pariwisata.

Menurut Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, pada tahun 2018 jumlah turis asing yang berkunjung ke Vietnam mencapai 15,4 juta, hampir menyamai Indonesia yang kurang lebih 15,8 juta.

Sedangkan pada awal enam bulan pertama tahun ini, turis yang ke Vietnam sudah hampir mencapai 8,5 juta, didominasi oleh turis China, Korea Selatan, dan Jepang.

Jika diproyeksikan, kunjungan turis asing ke Vietnam bisa mencapai 15-18 juta. Artinya di bidang pariwisata, Vietnam menjadi saingan besar bagi Indonesia.

Peningkatan jumlah turis ini terjadi lantaran pembangunan konektivitas yang luas, di mana Vietnam sedang aktif membangun berbagai macam pelabuhan dan bandara yang memudahkan turis datang.

"Saya rasa ini (konektivitas) menjadi hal yang penting untuk menunjang kegiatan turisme dan bussiness activities lainnya," ujar Ibnu dalam video conference yang dilakukan bersama awak media di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).

Saat ini, Vietnam tengah agresif mengembangkan berbagai penerbangan internasional. Bahkan maskapai Vietjet yang saat ini baru berdiri sekitar 6 tahun sudah bersiap untuk menggarap penerbangan ke Australia dan Jepang.

Vietnam juga sebelumnya telah membuka penerbangan langsung antara Ho Chi Minh dan Bali. Sejak dibuka pada tanggal 29 Mei 2019, ekspansinya sudah mencapai 85% lebih, yang juga menguntungkan Indonesia.  

"Yang diangkut sebenarnya bukan hanya orang Indonesia, tapi juga turis asing. Mereka (turis) melihat tawaran ini menarik dan murah. Jadi ini win-win menurut saya," ujar Ibnu.

Dengan kesuksesan ini, ia pun berharap negara lain, termasuk dari sisi penerbangan bisa membuka konektivitas sepertihalnya dilakukan Vietnam.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya