Pemberian vaksin untuk mencegah ebola/Net
Pemerintah Rwanda menutup perbatasan dengan kota Goma, Kongo yang dihantam wabah ebola (Kamis, 1/8).
Penutupan perbatasan berlaku bagi semua orang kecuali warga Kongo yang hendak meninggalkan Rwanda.
Langkah ini diambil setelah kasus ebola ketiga dikonfirmasi di Goma.
Menteri Negara Rwanda untuk Kementerian Luar Negeri, Olivier Nduhungirehe, mengkonfirmasi kepada
Reuters soal penutupan perbatasan itu. Namun dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.
Goma sendiri terletak di negara berbukit di kaki gunung berapi aktif. Goma terletak hanya sekitar 7 kilometer dari kota perbatasan utama Rwanda, Gisenyi.
Menurut seorang pejabat imigrasi, sekitar 45.000 orang melintasi pos perbatasan utama antara Goma dan Gisenyi.
Banyak orang khawatir bahwa penutupan perbatasan itu akan memutus penghasilan mereka.
"Sebagian besar wanita di sini menyeberang ke Rwanda untuk mencari makanan bagi kami di Goma," kata salah seorang warga Goma Lucien Kalusha, yang berprofesi sebagai seorang penata rambut. Dia setiap hari menyeberang untuk bekerja di Rwanda.
Konfirmasi kasus ebola ketiga di Goma meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut akan dengan cepat menyebar lebih lanjut.
Wabah ebola di Kongo sendiri tercatat telah menewaskan lebih dari 1.800 orang selama setahun terakhir dan menjadi wabah yang terburuk kedua dalam sejarah.