Berita

Jokowi dan pimpinan parpol anggota koalisi/Net

Politik

Jika Dibiarkan, Nasdem Dikhawatirkan Jadi Oposisi Di Koalisi

KAMIS, 01 AGUSTUS 2019 | 18:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dinamika politik antara PDI-P dengan Partai NasDem semakin terlihat. Bahkan, NasDem dinilai akan menjadi kekuatan oposisi di dalam koalisi.

Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad menjelaskan, belakangan ini dinamika politik Nasdem semakin terlihat adanya perpecahan yang terjadi di Koalisi Indonesia kerja (KIK).

"Nah kalau itu kondisinya kesana (oposisi di dalam koalisi) itu ada kemungkinan, artinya oposisi ya, ya semacam kecenderungan untuk mengedepankan kepentingan yang kemudian itu juga ada," ucap Nyarwi Ahmad Kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (1/8).

Namun, kekuatan oposisi tidak akan kuat jika Partai Nasdem hanya sendiri. Berbeda hal ketika langkah Nasdem untuk menjadi oposisi diikuti oleh partai politik (parpol) anggota koalisi lainnya.

"Kalau Nasdem sendirian begitu itu tidak terlalu beresiko atau membahayakan tim pak Jokowi, tetapi kalau misalnya sikap Nasdem itu diikuti oleh partai besar lainnyaya seperti Golkar  mungkin secara kolektif empat partai itu ya paling enggak itu cukup mengurangi basis dukungan bagi pak Jokowi," jelasnya.

Namun, kekuatan oposisi di dalam koalisi belum akan terjadi dalam waktu dekat ini dikarenakan Nasdem masih berusaha untuk mendapatkan kursi kabinet maupun jabatan lainnya.

"Kalau dalam waktu dekat sepertinya kecil kemungkinan, karena mereka masih mengedepankan soal sharing power itu," katanya.

Sehingga, kekuatan oposisi di dalam koalisi itu diyakinkan akan terjadi dua tahun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.

"Potensi itu ada, tapi sekali lagi potensi seperti itu juga tergantung kondisi. Kita belum bisa melihat kepentingan yang bisa mereka dapat itu apa kan, mereka bisa rugi kalau salah mengambil sikap," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya