Berita

Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu, Ahmad Kanedi/Net

Politik

Jaga Semangat Kebersamaan, Pemilihan Pimpinan DPD RI Didorong Tidak Lewat Voting

KAMIS, 01 AGUSTUS 2019 | 17:45 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 didorong dengan semangat demokrasi Pancasila, yaitu musyawarah mufakat.

"Saya punya keyakinan bisa ke arah sana, respon teman-teman di DPD juga bagus, peluangnya besar," kata anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu, Ahmad Kanedi saat dihubungi Kantor Berita RMOL, Kamis (1/8).

Kanedi menjelaskan, menghindari voting bukan berarti tidak demokratis. Malah, kalau DPD periode mendatang punya pimpinan hasil musyawarah mufakat, lembaga senator akan lebih solid dan berwibawa.


"Sekuat tenaga akan kami dorong ke arah demokrasi Pancasila, kami akan kumpul, ini juga untuk menghindari transaksional," ujar Walikota Bengkulu periode 2007-2012 ini.

Menurut senator yang kembali terpilih pada Pemilu 2019 ini, mendorong musyawarah mufakat adalah sebagai wujud kebersamaan di DPD. Apalagi tugas-tugas di lembaga yang berdiri pada 1 Oktober 2004 lalu merupakan kolektif kolegial.

"Dengan demikian, pimpinan hasil musyawarah mufakat akan membuat bargaining position DPD semakin kuat baik dengan pemerintah maupun DPR," terang Kanedi.

Soal nama-nama yang muncul sebagai calon Ketua DPD RI, Kanedi menyambut baik. Diterangkannya, semua nama-nama yang sudah mencuat adalah senator yang diyakini bisa membawa DPD ke arah yang baik, memperjuangan aspirasi daerah yang lebih luas.

"DPD butuh pimpinan yang tegas, visioner dan tampak jiwa kedaerahannya. Semuanya bagus, ada Pak La Nyalla Mattalitti, Pak Nono Sampono, Ibu Ratu Hemas, Pak Jimly Asshiddiqie, Pak Fadel Muhammad, Pak Mahyudin dan lain-lain," demikian Ahmad Kanedi.

Pimpinan DPD yang berjumlah 4 orang (1 ketua dan 3 wakil ketua) akan dipilih dengan mekanisme perwakilan wilayah. Masing-masing 2 dari wilayah Barat dan 2 dari Timur.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya